FeaturedNewsPolhukam

Tulisan Cak Nun Terkait Kematian 6 Anggota FPI: Rakyat Percaya yang Mana?

422
×

Tulisan Cak Nun Terkait Kematian 6 Anggota FPI: Rakyat Percaya yang Mana?

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com – Kematian 6 orang yang diduga laskar khusus pengawal pentolan FPI Rizieq di KM 50 Tol Jakarta – Cikampek turut mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan.

Tidak terkecuali cendekiawan Muslim, Emha Ainun Najib atau yang dikenal sebagai Cak Nun. Melalui laman resminya di Caknun.com, ia membukanya dengan pertanyaan yang sepertinya juga ditanyakan banyak masyarakat, yakni Rakyat harus mendengarkan atau percaya yang mana?

“Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar,” tulisnya lagi pada Senin (7/12/2020) malam.

Menurutnya, ketidak tenangan dari dua kubu ini merupakan dampak dari tidak adanya pihak yang mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.

Ia juga menyampaikan, saat ini adalah momen yang tepat untuk menguji, apakah Indonesia memiliki sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan.

Cak Nun juga mengingatkan secara halus dengan menulis, “Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya.” Ia mengajak rakyat untuk menunggu momen dialog antara Jokowi dengan Habib Rizieq.

Baca Juga  Mahasiswa Universitas Suryakancana Gelar Program KKN, Ketua RT Setempat Beri Apresiasi

Hal itu ia sampaikan lantaran sampai saat ini Jokowi belum mengucapkan belasungkawa terkait meninggalnya 6 orang tersebut.

“Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini. Prinsip yang harus dicapai: 1- Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar dalam dialog tersebut tidak ada yang dipermalukan. Semua harus bersatu dengan Pancasila, ia juga meminta semua pihak agar apapun yang terjadi, yang menang adalah Bangsa Indonesia.

“Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” tutupnya. (Intan/S:Suara.com)

Baca Juga  Kerap Tidak Humanis, Kadin Indonesia Kecam Keras Tindakan Aparat Terhadap Pelaku UMKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *