FeaturedNewsPendidikan

Jasad Budak dan Tuan Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

527
×

Jasad Budak dan Tuan Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

Share this article

Pompeii, Timredaksi.com – Kementerian Kebudayaan Italia mengumumkan para arkeolog menemukan sisa jasad dua penduduk kota kuno Romawi Pompeii. Seperti budak dan tuannya.

Dua jasad itu diperkirakan berasal dari tahun 79 M saat Pompeii dilanda letusan gunung berapi hingga menghancurkan kota.

 

Sisa-sisa jasad itu ditemukan di Civita Giuliana, 700 meter barat laut dari pusat Pompeii kuno. Tepatnya, di ruang bawah tanah di area vila besar yang sedang digali.

 

Jasad itu ditemukan di sebuah vila yang elegan di pinggiran Pompeii.

 

Salah satu jasad diperkirakan merupakan seorang pria yang memiliki status lebih tinggi, berusia antara 30 dan 40. Itu terlihat dari bekas jubah wol di bawah lehernya.

 

Jasad kedua, mungkin berusia 18 hingga 23 tahun, mengenakan tunik dan memiliki sejumlah tulang belakang yang patah. Itu menandakan bahwa ia adalah seorang budak yang melakukan pekerjaan berat.

Gigi dan tulang dua pria itu diawetkan. Adapun lubang yang dulunya tempat jaringan lunak diisi dengan semen yang dibiarkan mengeras. barulah kemudian dilakukan penggalian untuk melihat bentuk tubuh mereka.

Baca Juga  NII Ingin Gulingkan Pemerintah, DPP Permana: Dukung Densus 88 Usut Jaringan Teroris

“Kedua korban ini mungkin mencari perlindungan ketika mereka tersapu arus piroklastik sekitar pukul 9 pagi,” kata Massimo Osanna, direktur situs arkeologi, dan dikutip CNN.

“Ini adalah kematian karena sengatan panas, seperti yang juga ditunjukkan oleh kaki dan tangan mereka yang terkepal.”

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Dario Franceschini, mengatakan temuan itu menggarisbawahi status Pompeii sebagai “tempat yang luar biasa untuk penelitian dan studi.”

Pompeii, 23 kilometer tenggara Napoli, adalah rumah bagi sekitar 13.000 orang ketika letusan gunung berapi mengubur kota itu di bawah abu, kerikil batu apung dan debu, membekukannya tepat waktu.

Sisa-sisa kota itu tidak ditemukan hingga abad ke-16 dan penggalian terorganisasi yang dimulai sekitar tahun 1750. Namun, baru-baru ini, perhatian difokuskan pada penangkapan pembusukan atau runtuhnya bangunan terbuka di Pompeii. (Ham/S:Detik.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *