Timredaksi.com — Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mempertanyakan apa maksud pernyataan pengamat sosial politik, Saiful Mujani, ketika bicara di kanal YouTube SMRC TV?. Syaiful mengatkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa cenderung dipahami hanya milik umat Islam.
Dia juga memandang dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja.
Politisi PAN itu menyampaikan hal tersebut perlu dipahami dimana sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa merupakan konsep ketuhanan yang menaungi semua agama di Indonesia.
“Artinya dalam sila pertama pancasila itu terkandung nilai-nilai ketuhanan universal yang menjadikan setiap warga Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,” ujar Guspardi pada awak media, Selasa (19/7/2022).
Legislator Sumatera Barat (Sumbar) menilai bahwa sila pertama Pancasila memiliki makna, di dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Dia menyebutkan kepercayaan yang beragam dan agama masing-masing dapat hidup secara berdampingan dengan damai dan saling menghormati.
“Tentunya itu bisa dimaknai sebagai sikap tidak adanya pemaksaan kepercayaan dan agama terhadap Tuhan kepada orang lain,” tegasnya
Anggota Baleg DPR RI itu merasa heran dengan Saiful Mujani yang mempermasalahkan perda syariah. Dirinya tidak sependapat dengan apa yang disampaikan Syaiful tersebut.
“Jika di daerah di Indonesia ada perda syariah, itu dikarenakan adanya kekhasan adat dan budaya di wilayah, kental dengan nilai-nilai keislaman. Perda syariah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah itu juga mengatur dan ditujukan kepada umat yang beragama islam. Jadi dimana salahnya?,” ungkapnya
Oleh karena itu, kata Hi. GG (sapaan akra_red) semestinya Syaiful Mujani dengan lembaga surveinya tidak memancing kegaduhan dengan hasil survei yang bisa diindikasikan sebagai sikap alergi dan menyudutkan umat islam di Indonesia.
Menurutnya akan lebih ideal membuat survey seperti sampai sejauh mana nilai-nilai pancasila telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta kemanfatannya.
“Bagaimanapun semua pihak dan elemen bangsa di negara ini sudah sepakat bahwa Pancasila sudah final dengan urutan sila nya tidak perlu dipersoalkan dan dipermasalahkan lagi,” pungkasnya
Sebelumnya dalam survei Saiful Mujani dia mengatakan dengan banyaknya aturan syariat di Indonesia maka sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa hanya berlaku bagi agama Islam saja. Saiful melihat bahwa Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan yang Maha-Esa, sering dijadikan dasar bagi proses syariatisasi tersebut.
“Ini membuat sila pertama Pancasila kehilangan kemampuan untuk menampung keragaman agama yang ada di Indonesia,” katanya dalam program Bedah Politik episode “Ketuhanan Maha Esa Hanya Menurut Islam?” di kanal Youtube SMRC TV, pada Kamis lalu.