Jakarta – Salah satu Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Yunus mengungkap partai baru bentukan Amien Rais sudah siap untuk deklarasi. Hanya, saja pihaknya masih menunggu momentum yang tepat.
“Kalau soal siap dan kapan waktu? Sudah sangat siap, waktunya karena ini peristiwa politik tentu timingnya harus pas,” ujar Yunus melalui pesan singkat, Sabtu (9/5).
Salah satu alasan masih menunggu waktu yang pas, Yunus mengatakan karena saat ini tengah pandemi Covid-19.
Yunus juga menyebut pihaknya masih mendiskusikan mengenai siapa calon yang akan memimpin partai baru ini. Kata dia, kuncinya ada di tangan Amien Rais.
“Soal siapa yang akan pimpin partai tentu nya melalui diskusi yang mendalam dan kunci ada ditangan Pak Amien Rais,” kata dia.
Mengenai nama sendiri, sudah ada beberapa calon nama partai baru ini. Misalnya, Partai Amanat Rakyat, Partai Amanat Reformasi, hingga Partai Amanat Nasional Reformasi.
“Masih diskusi, belum bulat soal nama partai,” ucapnya.
Politikus senior PAN, Agung Mozin mengatakan, Amien Rais dinilai paling cocok sebagai sosok perekat tokoh dan komponen partai baru yang merupakan antitesis dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Mungkin pak Amien Rais langsung yang akan jadi pemimpin. Karena sebagai perekat,” kata Agung ketika dihubungi, Jumat (8/5).
Agung merupakan salah satu tokoh yang akan mendirikan partai ini bersama Amien Rais. Tokoh lainnya seperti pendiri PAN Putra Jaya.
Partai ini disiapkan menjadi oposisi dari pemerintahan Jokowi. Agung mengatakan, sejumlah elemen, mulai perguruan tinggi, hingga alumni 212 akan bergabung menjadi satu di partai baru tersebut.
“Partai baru terdiri dari komponen elemen masyarakat yang kritis terhadap pemerintah,” kata Agung, seperti dikutip dari Merdeka.
Dia juga mengatakan, kader PAN hingga pimpinan partai di daerah siap bergabung dengan partai baru tersebut. Nama Hanafi Rais yang belum lama ini mundur dari pengurus DPP dan anggota DPR dari PAN akan bergabung.
Sementara, Agung tak bisa memastikan apakah Mulfachri Harahap yang kemarin maju Kongres bersama Hanafi, akan mengikuti langkahnya.
Agung juga menuturkan, partai ini tak didirikan lantaran kecewa hasil Kongre V PAN di Kendari. Tetapi kecewa karena Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengingkari amanat kader dan simpatisan yang menginginkan PAN menjadi oposisi.
“Kita kecewa terhadap kebijakan Zulkifli Hasan karena mengingkari amanat pendukung agar tidak berkoalisi,” kata dia.