AgamaFeaturedNews

Polemik Lagu “Aisyah Istri Rasulullah”, Ini Respon Ustaz Abdul Somad

429
×

Polemik Lagu “Aisyah Istri Rasulullah”, Ini Respon Ustaz Abdul Somad

Share this article

Jakarta – Lagu Aisyah Istri Rasulullah yang sedang viral di youtube Indonesia menceritakan kisah cinta rasul dan istrinya, Aisyah ini menuai polemik. Sejumah pemuka agama dan umat islam turut mengemukakan pendapat terkai hal itu.

ustaz Abdul Somad merespon banyaknya pertanyaan mengenai lagu tersebut dalam sebuah unggahan video di akun instagramnya.

“Aisyah itu ibu saya. Yang mengatakan bahwa Aisyah itu ibu saya adalah Allah SWT. Istri Nabi Muhammad SAW itu ibu kamu’. Jadi Aisyah itu ibu saya,” kata UAS dalam video tersebut

UAS mengatakan, permasalahan dalam polemik mengenai lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah dapat diumpamakan dengan sebuah kejadian. Misalnya, kata dia, ada seorang keponakan yang bertanya kepadanya mengenai sosok neneknya.

Menanggapi pertanyaan dari kalangan muda, UAS pun menceritakan tentang sosok ibunya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh keponakannya itu. “Maka saya ceritakan Aisyah itu pipinya merah, kemudian mesranya dia (dengan Nabi Muhammad). Karena begitulah bahasa (anak) milenial,” kata dia.

Namun, permasalahan terjadi saat bahasa dan ungkapan tersebut didengar oleh kakak laki-laki dari sang ibu. UAS berpendapat, dia pasti akan marah jika mendengar cerita yang ia sampaikan kepada keponakannya.

Baca Juga  152 Pelamar Seleksi Jabatan Eselon II Kemenag Penuhi Syarat Administrasi

“Dia akan bilang ‘hei kamu enggak sopan, masa emakmu kau sifati seperti itu?’. Padahal, bahasa yang sedang saya gunakan memang untuk si anak milenial itu, yang masih muda belia itu. Tapi jika itu didengan oleh orang tua, dia pasti akan katakan bahasa itu enggak layak, enggak cocok, enggak sesuai seperti itu,” kata dia.

UAS menilai, tidak ada dari kedua pendapat yang salah lantaran sama-sama didasari kecintaan dan saling sayang. Ia mengatakan bahwa sudah selayaknya sebagai pihak yang saling sayang untuk saling mengingatkan.

“Kedua-duanya sayang. Saya sayang ke keponakan saya, maka saya pakai bahasa yang saya pilih itulah untuk anak milenial. Saking sayangnya, saya tidak ingin keponakan saya lupa pada neneknya. Tetapi abang ibu saya juga sangat sayang kepada adiknya. Dia tidak ingin kami menjadi anak yang kurang ajar, sehingga menyifati suatu sifat yang tak layak untuk ibu kami. Begitulah orang kalau sudah terlalu sayang,” kata dia.

Dirinya bersyukur bahwa sekarang lagu itu sudah ada perbaikan syairnya.

Baca Juga  Dulu Gemar Mabuk dan Pesta Malam, Wanita Cantik Ini Mantap Jadi Mualaf

” Alhamdulillah beberapa hari ini kan sudah ada syair yang baru. Tidak lagi menyebut Aisyah saja, sudah pakai Siti Aisyah, Syaidah Aisyah. Kalau manusia tidak amar makruf nahir mungkar maka saya percaya kritik mengkritik ini tidak menjatuhkan tapi menyelamatkan kita semua,” tutur UAS.

UAS pun menyemangati para pekerja seni untuk terus berkarya dengan mengenal wanita-wanita muslimah lainnya seperti Fatimah, Syaidina Al Hasan, Sofia, Umi Khulsum, Zaenab dan masih banyak lagi.

“Kenalkan mereka dengan bahasa dan kata-kata yang indah. Kalau tidak dikenalkan maka mereka akan hilang dari anak cucu kita,” pungkas UAS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *