FeaturedNews

Forum Tanah Air Gelar Diskusi Bersama Diaspora Indonesia Gelar Diskusi Kemajuan Bangsa

157
×

Forum Tanah Air Gelar Diskusi Bersama Diaspora Indonesia Gelar Diskusi Kemajuan Bangsa

Share this article

Timredaksi.com, Jakarta – Forum Tanah Air dan aktifis diaspora Indonesia dari 5 benua mengadakan acara Halal Bihalal, ramah tamah antara tokoh dan Diskusi mengenai politik, ekonomi, hukum, sosial maupun budaya. Acara dilaksanakan di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, seperti Novel Baswedan, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy serta sejumlah tokoh aktifis nasional.

Ketua Umum Forum Tanah Air (FTA) Tata Kesantra menjelaskan FTA merupakan forum diskusi, forum pikiran dimana para aktifisnya terus mencari ide, gagasan, dan pikiran alternatif untuk mencari cara bagaimana memajukan bangsa dan negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak.

“FTA memberikan wadah bagi pejuang demokrasi untuk kritis terhadap regulasi yang menghalangi demokrasi, dan kebijakan yang tidak pro rakyat,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Tata, FTA telah memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengetahui hak-haknya sebagai individu maupun kelompok dalam suatu negara demokrasi, sehingga diharapkan rakyat mampu memperjuangkan hak-haknya tersebut.

Baca Juga  PBNU Lantik Kepengurusan NU Depok 2024-2029, Ketua Sebut Program Unggulan

Tata menyebut, FTA memiliki perwakilan dan jaringan luar negeri di 21 negara di 5 benua. Bukan hanya di luar negeri, FTA juga memiliki perwakilan dan jaringan di 38 provinsi di Indonesia.

Selain tujuan memgedukasi masyarakat tentang hak-hak konstitusional, FTA juga mengajukan gugatan Judical Review ke Mahkamah Agung terkait aturan-aturan yang membuat demokrasi sulit dan berkembang di Indonesia.

“Judical Review yang diajukan ke MK adalah tentang PT 20% dalam undang-undang Pemilu. Ketentuan tersebut sangat rawan dan terbukti menjadi sumber dari sirkuit kemelut perpolitikan di Tanah Air,” terangnya.

Selain itu, FTA juga mendiskusikan perkembangan politik global yang secara tidak langsung berdampak pada kondisi politik di Indonesia, bahkan juga berdampak pada kondisi ekonomi maupun sosial.

“FTA mengajak seluruh elemen bangsa, sahabat-sahabat seperjuangan untuk bersama-sama memikirkan dan mengeksekusi ide dan gagasan agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu, Diaspora Indonesia Karina Yudo yang pernah tinggal di Singapura dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) selama beberapa tahun, dalam diskusi ini memberikan pandangan dan gagasannya terkait ekonomi dan pendidikan.

Baca Juga  Tok! Ignasius Jonan Jadi Komisaris Sido Muncul

Sementara itu, Prof. Nurhayati yang mengajar di Turki selama 2 tahun, mengajar ilmu bidang sosial, politik dan hubungan internasional, memberikan pandangan tentang Turki yang saat ini menjadi negara maju.

Dalam diskusi ini, para peserta memberikan ide dan gagasan penting yang bertujuan untuk memakmurkan kepentingan rakyat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *