News

Disinggung Ketum PDI-P Soal Budaya DI Sumbar, Poltisi PAN Sebut ‘Perubahan Itu Keniscayaan Bundo Mega’

388
×

Disinggung Ketum PDI-P Soal Budaya DI Sumbar, Poltisi PAN Sebut ‘Perubahan Itu Keniscayaan Bundo Mega’

Share this article

Timredakaksi.com – Anggota DPR RI Guspardi Gaus menilai apa yang disampaikan ketum PDIP Megawati Soekarno Putri soal Sumatra Barat (Sumbar) yang dikatakan sudah berubah merupakan bentuk kepedulian beliau sebagai putri daerah

Politisi PAN menyampaikan bahwa, Kekhawatiran Bundo Megawati soal hilangnya tradisi musyawarah (kelembagaan) ninik mamak tidak benar.

Meskipun tidak bisa dinafikan kata Gusparidi Gaus (Hi.GG sapaan akrab_red), perubahan di Sumbar seiring perkembangan zaman dan itu adalah sesuatu keniscayaan.

“Peranan ninik mamak masih memegang peran sentral dalam sejumlah bidang kehidupan. Begitupun Filosofi ” Adat Basandi Syara’,  Syara’ Basandi Kitabullah” tetap lekat dalam kehidupan masyarakat, ujar Hi.GG Jumat (14/1/2022)

Diketahui dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum (Ketum) PDI-P memang kerap menyinggung Sumbar. Baru-baru ini disampaikan saat memperingati hari ulang tahun PDI-P ke 49.

“Sejumlah pihak menilai jika hal itu tak lepas dari PDI-P yang tak pernah menang dalam setiap ajang pemilu di Sumatra Barat,’ tegasnya

Lebih lanjut anggota Baleg DPR RI mengungkapkan bahwanya Ketum PDI-P Mega serta jajarannya dapat menjadikannya sebagai otokriti, dan harus mempelajari psikologi orang Minang.

Baca Juga  Meuthia Fathiya Erlison Jadi Duta Lingkungan Hidup Aceh, Ini Tantangan yang Diakuinya

“Silakan Ketum atau jajaran pengurus untuk melakukan otokritik, kajian, kenapa orang Minang itu kurang dekat, kurang menyalurkan aspirasi politiknya ke PDIP,” ungkap Politisi PAN

Legislator asal Sumbar itu juga menegaskan, pada hakekatnya masyarakat Minang itu sangat terbuka. Kalau Bundo Mega memahami kultur budaya Minang dan pendekatan yang dilakukan parpolnya dengan budaya Minang dan berkenan serta diterima  masyarakat Minang.

“Saya yakinkan PDI-P bisa menjadi partai besar bahkan tidak mustahil jadi pemenang di Sumbar,” katanya

“Selanjunya, menang atau tidaknya, diterima atau tidaknya satu parpol di daerah tergantung tokoh parpol itu sendiri di daerah. Sebab, parpol harus menempatkan kader yang bisa memahami kondisi sosiologis masyarakat setempat,” tukasnya

Sejarah mencatat di Sumatera Barat silih berganti  sejumlah partai berhasil menguasai suara di Sumbar dalam beberapa tahun terakhir. Seperti PAN, PKS, Demokrat, dan kini Gerindra.

“Orang Minang tidak fanatik kepada satu partai. Mana yang betul-betul menyalurkan aspirasi politiknya untuk kepentingan bangsa dan negara, kemakmuran, penegakan hukum. Orang minang suka yang semacam itu,” tutup kata Hi. GG

Baca Juga  Anaknya Dicabuli, Lapor Polisi Malah Disuruh Tangkap Sendiri Pelakunya, Ini yang Terjadi

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menurutnya sudah berbeda dari yang ia kenal.

Mega menilai sejumlah adat budaya warga Minangkabau seperti Ninik Mamak mulai tidak nampak lagi oleh warga Sumbar.

Pidato-pidato Mega yang menyinggung Sumbar tak hanya sekali diucapkan. Pada Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa 12 Agustus tahun lalu. (ror)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *