Blora, Timredaksi.com – Seorang warga yang sedang mengebor sumur di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora dikejutkan dengan semburan diduga gas. Lokasi tersebut kini telah dipasangi garis polisi.
“Sudah sampai 48 meter pengeboran dihentikan. Saat itu kebetulan listrik padam. Dan rencananya esok harinya akan dilakukan pemasangan pompa submersible,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat, Agung Tri, Minggu (29/11/2020).
Agung mengungkap, pengeboran ini berlangsung pada Jumat (27/11). Kemudian pada saat akan mengebor pada keesokan harinya, air tidak keluar.
Kemudian, kata Agung, pemilik rumah mendengar suara gemuruh dari dalam sumur bor tersebut dan mengeluarkan gas dari lubang sumur bor, lalu pompa submersible diangkat lagi.
“Saat dinyalakan, bukan air yang keluar namun suara gemuruh dalam tanah disertai bau menyegat seperti gas,” tuturnya.
Karena penasaran, gas yang keluar dari lubang sumur itu dites dengan disulut api. Dan ternyata gas tersebut terbakar.
“Karena takut menimbulkan kebakaran, pemilik rumah menutup lubang tersebut dengan menggunakan kain basah,” ungkapnya.
“Pantuan hingga saat ini, lubang masih mengeluarkan gas, selain itu juga terdengar suara ngeses di dalam tanah,” lanjut Agung.
Diwawancara terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora, Hadi Praseno, mengatakan telah mendata dan berkoordinasi dengan pihak terkait terkait kejadian di Desa Ngraho di atas.
“Kita sudah hubungi Dinas ESDM wilayah Kendeng Selatan atas kejadian itu. Agar hal itu segera tertangani,” kata Hadi.
Selain itu, garis polisi juga telah dipasang di sekitar lokasi agar warga tidak mendekat.
“Kita juga telah mengimbau warga agar tidak menyalakan korek api di sekitar lokasi,” ungkapnya. (Intan/S:Detik.com)