AgamaFeaturedNews

Usai Diskusi dengan Imam Shamsi Ali, Pria Ini Mantap Jadi Mualaf

445
×

Usai Diskusi dengan Imam Shamsi Ali, Pria Ini Mantap Jadi Mualaf

Share this article

Timredaksi.com – Imam Besar islamic Center di New York asal indonesia, Muhammad Syamsi Ali baru baru ini menceritakan kisah inpiratif mualaf amerika yang memetuskan memeluk islam setelah berdiskusi dengannya dan mualaf tersebut kini menjadi da’I di amerika.

Syamsi Ali menceritakan ini saat menjadi bintang tamu dalam tayangan kanal YouTube “Cerita Untungs” milik Arie Untung dan Fenita Arie yang dipublis, Jumat (10/4/20).

Sang Imam yang telah bermukim dan mendakwahkan Islam di Amerika Serikat selama lebih kurang 22 tahun menuturkan pengalaman menjadi minoritas di negara yang dipimpin Donald Trump tersebut.

Salah satu kisah menarik yang dituturkan Imam Shamsi adalah mengenai seorang pria Amerika bernama Matthew.

Matthew, kata Imam Shamsi, sempat mendatangi tempatnya mengajarkan agama Islam di New York.

Imam Shamsi mengatakan kedatangan Matthew itu tak lama setelah tragedi 9/11. Matthew datang menghina dan mencaci-maki Nabi Muhammad SAW.

“Orang Islam yang imannya sehat pasti sakit hatinya ketika Nabinya dicaci, itu pasti,” ungkap Imam Shamsi.

Baca Juga  Banyak Ruginya, Presiden UEFA Kapok Gelar Euro dengan Sistem Pan-kontinental

Menahan rasa sakit hati mendengar sang Rasulullah disebut dengan hinaan dan kata-kata kasar, Imam Shamsi memutuskan untuk tidak membalas dengan sikap serupa.

Dia pun menghampiri Matthew dan menjabat tangannya. Dia melakukannya sembari tersenyum dan terus bersabar.

Siapa sangka sikap Imam Shamsi membuat Matthew tersentuh.

“Dia (Matthew) kembali lagi minggu depannya, saya tanya kenapa datang lagi? Dia bilang tidak bisa tidur seminggu,” imbuhnya.

Ternyata, perilaku bersahabat Imam Shamsi membuat Matthew berpikir ulang mengenai Islam.

Singkat cerita, Matthew pun akhirnya mempelajari Islam dengan Imam Shamsi selama enam bulan dan memutuskan menjadi mualaf.

Matthew kemudian mengatakan pada Imam Shamsi ingin mendakwahkan Islam dengan cara yang dia bisa.

“Sekarang dia menjadi da’i. Kini, dia setiap minggu di stasiun subway bagi-bagi terjemahan Al Quran,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman Imam Shamsi mendakwahkan Islam paling efektif adalah tauladan. “Tampilkan Islamnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *