Timredaksi.com – Mantan bintang sepak bola Fred Oumar Kanoute berhasil mengumpulkan donasi sebesar satu juta Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp14 miliar, dalam kampanye penggalangan dana secara online untuk membangun masjid pertama di Sevilla, Spanyol, sejak lebih dari 700 tahun lalu.
Kanoute merupakan seorang muslim berdarah Mali dan lahir di Prancis. Dia memeluk islam pada usia 20 tahun.
Melansir dari Aljazeera, Jumat (22/2/20), Nama Kanoute terkenal sebagai salah satu penyerang terbaik Eropa saat masih bermain bagi Sevilla. Bersama klub asal Andalusia itu, Kanoute pernah merasakan gelar juara Copa del Rey (2), Piala Super Spanyol, Piala UEFA (2) serta Piala Super Eropa.
Setelah pensiun pada 2013 Kanoute aktif di organisasi islam di kota Sevilla. Pada 2019 lalu, dia menginisiasi kampanye LaunchGood, sebuah platform penggalangan dana yang berforkus pada komunitas muslim dunia.
Dari kampanye tersebut, Kanoute sampai saat ini sudah mengumpulkan dana mencapai 1 juta dolar AS. Dia juga menjalankan kampanye digital “Masjid Kanoute4Seville“ untuk mengumpulkan dana tambahan yang dihimpun pada 27 Mei 2020.
Dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk membangun bangunan masjid permanen di kota Sevilla. Ini akan jadi masjid pertama yang dibangun di kota itu dalam 700 tahun.
Kanoute bersyukur atas bantuan dana dari muslim di seluruh dunia untuk mewujudkan bangunan ibadah umat islam di kota yang pernah jadi saksi kebesaran Islam di benua Eropa.
“Terima kasih dan semoga Allah membalas bagi Anda untuk semua yang berpartisipasi dalam kampanye ini,“ tulisnya di akun Twitter. Rabu (20/5/20).
Proyek masjid Sevillla akan berlokasi di musala yang pernah dibeli Kanoute pada 2007 lalu. Pembangunan masjid dan pusat kebudayaan Islam Sevilla diperkirakan menelan biaya sampai 12 juta Dolar AS.
“Saat saya tiba di Sevilla, sangat sulit menemukan masjid. Saya harus bertanya kepada orang-orang,“ kata Kanoute
“Komunitas Muslim Sevilla adalah campuran yang indah, termasuk mualaf Spanyol, Muslim Spanyol generasi kedua, dan orang-orang dari Aljazair, Maroko, Senegal dan latar belakang Mali,” tambah Kanoute.
Olga Torres, seorang anggota Departemen Studi Arab dan Islam di Universitas Seville, mengatakan bahwa tidak ada masjid yang dibangun khusus di kota itu dalam hampir 800 tahun.
Hingga saat ini, Spanyol diperkirakan memiliki dua juta Muslim, dengan sekitar 30.000 tinggal di Seville.
“Dia adalah sosok yang sangat dihormati di Seville tidak hanya untuk sepak bola tetapi bagaimana dia sebagai pribadi,” kata Ibrahim Hernandez, Direktur Yayasan Masjid Sevilla (SMF)
“Ketika Anda memiliki seseorang seperti Kanoute di samping Anda, orang ingin mendengar cerita Anda, mereka ingin tahu tentang Anda, apa yang Anda lakukan,” tambahnya.
Selain menggelar shalat berjamaah, masjid dan pusat kebudayaan itu akan mengadakan lokakarya untuk masyarakat setempat tentang hal-hal seperti persalinan, seni Andalusia, dan memasak. Klinik kesehatan yang menyediakan perawatan primer untuk penduduk setempat juga direncanakan, bersama dengan kelas bahasa Arab dan Al-Quran untuk anak-anak.
Seorang warga Sevilla, Abdiya Meddings mengatakan meskipun menjadi daya tarik wisata utama bagi umat Islam, sebagian karena sejarah Islam sejak abad ke-8, sulit untuk menemukan tempat untuk shalat di Sevilla.
“Di sini di Sevilla, ruang-ruang shalat yang saya tahu hampir seperti disembunyikan, pengunjung datang ke Sevilla dan mereka tidak dapat menemukannya.