Dobo, Timredaksi.com – Ketua Dewan Adat Aru (DAA), Thontji Galanggoga meminta warga Kabupaten Kepulauan Aru agar tidak berlebihan dalam menyingkapi dukungan terhadap masing-masing pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang tengah berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Pasalnya menurut Ketua Dewan Adat Aru ini, masyarakat Aru jangan sampai terpecah hanya karena terlalu fanatik berlebihan dalam mendukung pasangan calon.
Thontji mengatakan bahwa secara Kelembagaan Dewan Adat Aru pihaknya berusaha netral dan membebaskan pilihan masyarakat. Sebab bagaimanapun kedua pasangan baik pasangan “JOIN” atau pihak lawan merupakan putra-putra terbaik Kabupaten Kepulauan Aru.
“Kita harapkan tim-timnya harus kampanye tentang visi-misi dan diluar itu jangan menyinggung, mengejek atau melukai perasaan dari pasangan lain. Karena, dua-dua inikan juga datang minta izin ke kita,” katanya ditemui di rumahnya di Desa Siwa Lima, Pulau-Pulau Aru, Sabtu (31/10/2020).
Kendati membebaskan warga Aru untuk memilih. Namun secara pribadi Thontji mengatakan bahwa dirinya memiliki hak untuk menentukan pilihan dan pilihannya jatuh pada pasangan “JOIN”. Pasangan “JOIN” dinilai sudah terbukti menjalankan berbagai program utamanya di bidang sumber daya manusia terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Sebab menurut Thontji Galanggoga hanya melalui pendidikan ke depan Kabupaten Aru akan semakin maju dan sejahtera.
“Apa yang mereka lakukan sudah terbukti. Kita tidak bicara politik, mereka sekolahkan anak-anak 70 dokter, 206 siswa sekolah di Akamigas, 160 siswa Sekolah Tinggi Keperawatan di Makassar. Ada PSDKU Unpatti. Inikan pengkaderan lewat SDM. Terbukti tidak ada seorang pun yang bisa bantah. Kalau sehat negeriku dan pembangunan fisik sudah terbukti juga,” tambahnya.
Selain itu, komitmen pasangan “JOIN” untuk menjadikan masyarakat Kepulauan Aru menjadi tuan di tanah leluhurnya sendiri sangat memikat hati nurani Ketua Dewan Adat Aru. Untuk menyuarakan dukungan secara pribadi kepada pasangan “JOIN” yang menurutnya tidak mudah membangun dan meningkatkan sumber daya manusia di sebuah kabupaten yang terletak di perbatasan.
Komitmen kuat pasangan petahana tersebut, dirinya yakin suatu saat nanti ketika generasi muda Aru yang saat ini sedang berjuang menuntut ilmu di berbagai daerah di Indonesia sudah pulang ke Aru. Sedikit demi sedikit kemajuan dan kesejahteraan warga Kabupaten Kepulauan Aru akan terjadi.
“Kita lihat dari hati nurani. Saya puas dengan pemerintahan sebelumnya. Jangankan pak dokter Johan siapapun putera Indonesia yang ingin memimpin Aru dan sama-sama mau membangun. Kita siap mendukung. Hanya yang penting kita satu hati dan ingat ada nilai-nilai adat istiadat yang kedua pasangan saya lihat sudah bisa memahami dan meyakini karena menilai adat itu ada rasa kasih dan sayang,” katanya.
Meski dukungannya bersifat pribadi dan tidak membawa-bawa lembaga adat. Namun Galanggoga berharap pembangunan berdasarkan sumber daya manusia akan terus berlanjut dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Aru,” katanya.
Sebelumnya sejumlah tokoh non partai politik yang cukup berpengaruh di mata masyarakat Aru. Sebut saja, Obed Barends, Abah Haji Hamdun Alhamid, hingga Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Kepulauan Aru, Supardi Arifin atau yang akrab disapa bang Fajar juga telah terang-terangan menyatakan dukungannya untuk pasangan “JOIN”. []