Jakarta, Timredaksi.com – Berjaket hijau dan bercelana biru dongker, Suharso Monoarfa turun dari sebuah private jet berkelir putih. Di sebelahnya tampak Sekjen PPP Arsul Sani mendampingi.
Suharso merupakan salah satu kandidat calon ketua umum definitif dalam muktamar PPP yang bakal digelar 19 Desember 2020. Dia dikabarkan kian rajin blusukan ke daerah-daerah bertemu dengan para pemilik hak suara di muktamar.
Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam, daerah yang dikunjungi Suharso dan Arsul menggunakan private jet. Tiba di bandara, Arsul disambut oleh para pengurus daerah. Lengkap dengan masker di wajah, Suharso dikalungkan sorban berwarna hijau, khas parpol berlogo Kabah tersebut.
Anggota Majelis Pakar PPP, Nizar Dahlan mengkritik gaya blusukan Suharso. Apalagi, Kepala Bappenas itu keliling Indonesia menggunakan private jet.
“Ini Ketua umum PPP menyewa Pesawat Ke Medan dan Aceh urusan Partai, dari mana uangnya. Harus dijelaskan,” ujar Nizar saat dihubungi merdeka.com, Kamis (29/10).
Dia melihat penggunaan private jet tak patut. Apalagi saat ini sedang dalam kondisi krisis akibat Covid-19.
Sementara itu, Sekjen PPP Arsul Sani yang mendampingi Suharso saat itu enggan menanggapi perihal private jet tersebut.
“Kalau urusan pak Suharso jangan tanya saya. Tanyakan langsung ke orangnya,” ujar Arsul.
Kepemimpinan Suharso
Nizar juga mengkritik gaya kepemimpinan Suharso selama menjadi plt Ketum PPP. Menurut dia, PPP saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang mampu berorganisasi dengan baik.
“Bukan model yang sekarang, hanya mengandalkan pertemanan yang berbau oligarki dan aktifis yang berbeda pendapat disingkirkan mengelola partai seperti mengelola perusahaan,” tutur Nizar lagi.
Jelang muktamar PPP, sejumlah nama beredar dinilai tokoh tepat untuk memimpin. Misalnya, Khofifah Indar Parawansa dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Namun Nizar melihat, PPP tak kehabisan kader. Menurut dia, banyak lawan tangguh untuk bersaing dengan Suharso.
“Menurut saya sosok Ketum PPP yang dibutuhkan adalah figur penggerak berbasis aktifis pergerakan. sehingga kondisi partai yang sekarang lagi terpuruk diharapkan bisa kembali bangkit,” tegas dia.
Terpisah, Ketua Organizing Committee Muktamar PPP Amir Uskara tidak mau berkomentar banyak soal private jet yang dipakai Suharso untuk konsolidasi. Sebab, panitia muktamar hanya mengurus persiapan muktamar saja.
“Kalau saya cuma mempersiapkan dari sisi ke panitiaan. Kalau persoalan calon masing-masing itu saya kira itu di luar domain saya untuk mengomentari,” kata Amir.
Amir hanya berharap, Muktamar yang akan berlangsung di Makassar nanti menghasilkan Ketua Umum yang dapat mengembalikan kejayaan PPP pada Pemilu 2024 yang akan datang.
“Mudah-mudahan bisa menghasilan Ketum yang bisa mengangkat kembali citra dan martabat PPP untuk kembali jadi pemenang dalam pemilu 2024. Pasti tujuannya kita ke sana,” tutupnya.
Sumber:Merdeka.com