FeaturedNewsPolhukam

Mengulas CCTV Tol yang Tak Berfungsi saat Adu Tembak Polisi vs FPI

437
×

Mengulas CCTV Tol yang Tak Berfungsi saat Adu Tembak Polisi vs FPI

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com – CCTV di kilometer (KM) 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek mati. Tempat itu menjadi lokasi baku tembak polisi dan pengikut Habib Rizieq Shihab yang enam orang di antaranya tewas.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Harya Setyaka mengungkap bahwa CCTV selama ini belum menjadi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam operasional di jalan tol. Sebagai operator jalan tol, Jasa Marga sebenarnya tidak berkewajiban menyediakan CCTV.

“CCTV itu bukan bagian dari SPM jalan tol. Sampai sekarang (CCTV) belum menjadi bagian dari SPM jalan tol,” kata Harya saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

Harya berharap CCTV dapat segera dijadikan SPM jalan tol. Terlepas dari insiden baku tembak di tol yang menewaskan anggota pengikut Habib Rizieq, CCTV di jalan tol dinilai penting karena dapat membantu operasional dan manajemen lalu lintas.

“MTI berharap Peraturan Menteri PUPR segera direvisi agar CCTV dan juga sistem informasi lalu lintas bisa menjadi bagian dari SPM karena sangat membantu operasional dan manajemen lalu lintas,” ucapnya.

Baca Juga  Perluas Ekspansi Ke Luar Negeri, Waskita Karya Akan Bangun Hunian untuk Jemaah Haji dan Umrah RI di Mekkah

Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. Dia menyebut bahwa CCTV saat ini memang belum menjadi SPM jalan tol.

“Setahu saya (CCTV) tidak termasuk (SPM jalan tol),” ucapnya saat dihubungi terpisah.

Aturan terkait SPM jalan tol tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor 16/PRT/2014. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa SPM jalan tol hanya mencakup substansi pelayanan seperti kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, unit pertolongan/penyelamatan bantuan pelayanan, lingkungan dan tempat istirahat.

Aturan tersebut ditetapkan pada 17 Oktober 2014 yang ditandatangani oleh Menteri PU saat itu yakni Djoko Kirmanto. Sedangkan Menteri PU saat ini Basuki Hadimuljono yang menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjelaskan terdapat gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak hari Minggu (06/12) pukul 04.40 WIB. Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), Raddy R. Lukman mengatakan gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) s.d Km 72+000 (Cikampek) menjadi offline/mati.

Baca Juga  Gerakan KAMI Menyesatkan, Mengarah Pemakzulan Jokowi

“Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (06/12) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut,” jelas Raddy dalam keterangan resmi, seperti dikutip Selasa (8/12/2020).

Dikatakan Radhy, perbaikan CCTV tidak bisa diselesaikan secara langsung pada saat itu karena terkendala cuaca saat itu hujan. Lokasi jaringan backbone tersebut juga berada di tengah median jalan.

“Perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin (07/12) sekitar pukul 16.00 WIB,” tutup Raddy.

Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Informasi lalu lintas di seputar jalan tol dapat di akses melalui Call Center 24 Jam di nomor 14080. (Intan/S:Detik.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *