Mengolah Rasa Takut Semata-mata Hanya Kepada Allah 

0

Mengolah Rasa Takut Semata-mata Hanya Kepada Allah

Oleh : Ketum DPN BMI Farkhan Evendi

Setiap manusia pada dasarnya memiliki rasa takut terhadap sesuatu, meskipun satu sama lain mungkin berbeda rasa ketakutannya. Baik yang bersifat ketakutan rasional maupun ketakutan non rasional.

Rasa takut pada diri seseorang dapat terjadi dalam hidup keseharian, seperti saat menaiki kendaraan, mendaki gunung, panjat tebing, dan sebagainya. Termasuk juga rasa takut dalam menghadapi kehidupan seperti masalah finansial, khawatir akan masa depan dan sebagainya. Juga ada rasa takut oleh hal-hal mistis dan ghoib yang berkembang dalam fikiran dan keyakinan Masing-masing. Bahkan rasa takut atau dalam istilah lain adalah phobia juga dapat mendera kehidupan masyarakat, contohnya adalah Islamphobia.

Rasa takut sesungguhnya merupakan respons vital seseorang terhadap bahaya fisik dan emosional. Rasa takut membuat seseorang seolah-olah tidak mampu melindungi diri dari ancaman yang dihadapinya. Ketika ketakutan yang dialami terasa sangat mengancam hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka dianggap mengalami phobia atau rasa takut yang berlebihan akan sesuatu.

Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa rasa takut memang ada dalam diri manusia. Namun dalam Al-Quran menjelaskan bahwa rasa takut itu tertuju kepada Allah. Tentu, maksud takut kepada Allah dan takut kepada selain Allah itu berbeda. Takut kepada Allah berarti takut secara batin bukan secara lahir, karena Allah sendiri mustahil dapat dilihat secara materi atau mata lahir.

Berikut firman Allah dalam QS. Qaf ayat 33, yang berbunyi:

Baca Juga  Bupati Banjarnegara Tantang KPK: Tunjukkan Siapa yang Beri Uang Rp 2,1 M ke Saya

مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ

Artinya: “(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat”.

Rasa takut kepada Allah merupakan salah satu cabang tauhid yang harus diperuntukkan hanya kepada Allah. Allah memerintahkan manusia agar takut kepada-Nya dan melarang takut kepada selain-Nya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya:

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman (Ali Imran: 175)

Allah juga berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 44

 

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا

Artinya :

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. (Al-Maidah: 44)

Dalam konteks ayat di atas, dapat diambil benang merah bahwa takut kepada Allah berbeda dengan takut kepada makhluk selain Allah. Takut kepada Allah membuat seseorang akan meningkatkan iman dan takwa. Dalam konteks keseharian, seseorang yang takut kepada Allah juga akan nampak berperilaku baik, tidak sombong dan menghormati orang lain dan senantiasa merasa selalu dilihat Allah.

Maka, marilah kita tingkatkan Iman dan takwa kita dengan senantiasa meningkatkan rasa takut kepada Allah. Ingatlah, tidak ada satu makhlukpun di dunia untuk ditakuti, selama kita berjalan di jalan yang benar dan diridlhoi Allah.

Baca Juga  Ketua LVRI Cianjur Wafat, MGMP Sejarah Sampaikan Bela Sungkawa

Di hari yang mulia ini, mari kita panjatkan doa kepada Allah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, dosa kedua orang tua dan dosa seluruh keluarga besar serta sahabat-sahabat kita. Karuniakanlah panjang umur yang bermanfaat, lapangkanlah pintu rezeki, mudahkan segala urusan, curahkanlah keselamatan dan kesehatan. Tunjukanlah jalan yang baik dan benar.

Jadikanlah kami hamba yang selalu bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan dan mampu bersabar dalam segala kondisi. Dan terimalah amal ibadah, amal shalih dan amal kebajikan kami. Berikanlah semua kebaikan di dunia kebaikan di akhirat serta terhindar dari azab siksa api Neraka-Mu ya Allah. Aamiin Ya Rabbal Alami.

اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ, خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أََبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya : “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here