NewsPendidikan

KIDS JAMAN NOW

475
×

KIDS JAMAN NOW

Share this article

KIDS JAMAN NOW

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA. Rasul SAW bersabda :

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا

Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling bagus akhlaknya [HR Bukhari]

Kids jaman now awalnya merupakan istilah guyonan untuk menyikapi kelakuan aneh dan tidak wajar dari anak jaman sekarang tapi oleh mereka dianggap lazim. Persis seperti istilahnya, campuran bahasa inggris dan bahasa indonesia yang terasa aneh, begitu pula salah penulisan kata jaman yang semestinya ditulis zaman namun akhirnya menjadi lumrah dan lazim.

Dari segi bahasa, ‘Kids’ dan ‘Now’ merupakan kata yang berasal bahasa inggris. Kids artinya anak-anak,  dan Now adalah sekarang. Yang menjadi aneh, kedua kata inggris tersebut justru digabungkan kedalam satu kalimat dengan kata ‘Jaman’ yang berasal dari bahasa Indonesia. Kids Jaman Now, maksudnya adalah Anak-anak zaman sekarang yang identik dengan kelakuan aneh, nyeleneh dan melanggar norma serta etika.

Mulai kasus pacaran hingga pemerkosaan yang dilakukan anak-anak di bawah umur.  Merekapun tidak lagi hormat pada guru, hingga viral video anak SD menantang gurunya bahkan kepala sekolahnya. Yang dewasapun tidak ketinggalan, mereka mencaci maki, mengumpat di ruang publik. Ada juga yang membuat-buat sholawat yang tak lazim hingga mengumandangkan pancasila dan lagu organisasi kala ibadah umroh ataupun haji. Ini semua adalah perilaku jaman now yang dikhawatirkan akan  menjadi virus yang menular kepada semua elemen bangsa ini, baik mereka yang muda maupun yang tua atau dituakan.

Dimanakah akhlak yang diajarkan oleh Rasul SAW?. Sang utusan yang diutus ke muka bumi dengan misi utama untuk menyempurnakan akhlak. Rasul SAW bersabda :

إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan ahlaq [Musnad Al-Shihab Al-Qadha’i]

Akhlak telah porak poranda yang ditandai dengan hilangnya rasa tawadlu’ kepada sesama bahkan kepada yang lebih tua atau dituakan. Hal ini terjadi karena masing-masing pihak merasa pantas untuk menghina lawannya. Mari kita ingat kembali sabda Rasul SAW :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا

Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tak menyayangi anak yang kecil diantara kami dan tak menghormati orang yang tua diantara kami. [HR. Tirmidzi]

Dalam hadits ini, Yang tua hendaklah menyayangi yang muda. Berilah nasehat kepada yang muda dengan cara yang baik. Janganlah kita terbawa oleh gaya pemuda yang berkata-kata kotor. Tetaplah kita menjaga sikap santun dan kedewasaan dalam berpikir dan saling bertukar pendapat. Hendaklah kita meniru ucapan Nabi Nuh dalam menasehati anaknya. Perkenankan saya memberi nasehat kepada nusron, baik yang wahid maupun yang bukan wahid :

Baca Juga  BMI Dukung ILUNI UI tolak TNI/Polri Jadi Plt Kepala Daerah 

يَابُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ

“Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” [QS Hud 42]

Janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir yang mana mereka mengajakmu untuk menjauhi al-Quran. Allah SWT berfirman :

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

Dan orang-orang yang kafir berkata: “Janganlah kamu mendengar akan Al-Quran ini dan abaikan saja (dengan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya), supaya kamu dapat mengalahkan mereka.” [QS Al-Fushshilat : 26]

Ingatlah, seorang sahabat itu bisa menarik dan mempengaruhimu. pepatah mengatakan :

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ

“Sahabat itu bisa menarik (mempengaruhi)”.

Rasul SAW juga bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan (mengikuti) agama teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. [HR Abu Daud]

Saya khawatir bukan si jelek yang menjadi insyaf, justru kau dan kawanmu yang berdalih ingin mendakwahinya akan terseret dalam tingkah polahnya. Naudzu Billah!! Tsumma Naudzu Billah!!

Jadilah pemuda yang santun. pemuda yang menghormati yang tua. Bukankah Rasul SAW mengajarkan untuk menghargai yang tua dan memerintahkan yang muda untuk menahan diri. Sahabat Jabir RA berkata: Delegasi dari juhaynah datang kepada Nabi SAW lalu seorang pemuda dari rombongan tersebut berdiri untuk berbicara maka Nabi SAW bersabda:

مه ، فأين الكبير ؟

Diamlah, Mana yang tua? [HR Al-Baihaqi]

 

Muliakanlah yang tua diantara kalian sebab Rasul SAW bersabda :

إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ اللَّهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ

Sesungguhnya termasuk perilaku mengagungkan Allah adalah mengagungkan orang muslim yang beruban (tua) [HR Abu Daud]

Setiap manusia pastilah pernah berbuat kekeliruan, Nabi Adam berbuat kesalahan dan iblispun juga berbuat kesalahan. Sama-sama berbuat salah, Nabi adam diterima taubatnya namun iblis tidak. Mengapa karena Nabi Adam melakukan kesalahan karena ia lalai sedang iblis berbuat kesalahan karena sombong dan selalu mencari pembenaran akan kesalahannya.

Baca Juga  AMPHURI Apresiasi Pemerintah dan Siap Serap Tambahan Kuota Haji Khusus

Wahai kids jaman now! sadarilah motivasimu. Jika kau menyadari kekeliruanmu karena lalai maka segeralah meminta maaf dan bertaubatlah kepada Allah SWT niscaya kau seperti Nabi adam. Namun jika engkau berlaku sombong maka sampai kapanpun hatimu tertutup dari kesadaran dan taubat layaknya iblis dan saat itu pula kau akan menjadi orang yang paling dibenci oleh Nabi SAW:

إن من أحبكم إلى، وأقربكم مني مجلساً يوم القيامة، أحسانكم أخلاقاً وإن أبغضكم إلى، وأبعدكم مني يوم القيامة، الثرثارُون والمتشدقون والمتفيهقون” قالوا : يا رسول الله قد علمنا (الثرثارُون والمتُشدقون) فما المُتفيهقُون؟ قال:  (المتكبرون)

Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sesunguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada Hari Kiamat adalah ats-tsartsarun: orang yang banyak bicara, al-mutasyaddiqun: Orang yang berbicara dengan dibuat-buat dan (al-mutafaihiqun). Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami mengerti tentang ats-tsartsarun dan al-mutasyaddiqun. Lalu apa yang dimaksud dengan al-mutafaihiqun?’ Beliau menjawab, ‘Dialah orang yang sombong.” [HR Tirmidzi]

Akhirnya saya khawatir, fenomena kids jaman now ini termasuk salah satu tandanya kiamat. Nabi SAW bersabda:

لا تقوم الساعة حتى يكون الولد غيظا والمطر قيظا وتفيض اللئام فيضا وتغيض الكرام غيضا ويجترئ الصغير على الكبير واللئيم على الكريم ”

Tidaklah hari kiamat datang hingga seorang anak menjadikan orangtuanya murka, hujan terhenti (kemarau panjang), pelaku kejelekan meraja lela, orang mulia berkurang (banyak meninggal), Anak kecil berani kepada yang tua dan orang jelek berani kepada orang yang mulia [HR Thabrani]

Dan untuk yang tua dan dituakan, tetaplah menasehati dengan penuh kelembutan dan kasih sayang dan jauhi perkataan kotor dan caci makian. Marilah kita berdoa agar semua kita khusnul khatimah. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus memerangi kejelekan tanpa berbuat kejelekan yang lain.

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

Pondok Pesantren Wisata, AN-NUR 2 Malang Jatim

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *