AgamaFeaturedNews

Ketua Mualaf Center Indonesia Jual Rumahnya untuk Produksi APD Hazmat

503
×

Ketua Mualaf Center Indonesia Jual Rumahnya untuk Produksi APD Hazmat

Share this article

Timredaksi.com – Pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan belakangan ini menyebabkan kelangkaan produk-produk seperti hand sanitizer, masker sampai APD untuk tenaga medis.

Atas fenomena tersebut, pemimpin Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo berinisiatif untuk menjual rumahnya untuk biaya produksi APD hazmat.

Pria yang akrab disapa koh Steven ini mengunggah foto sebuah rumah bertingkat beserta Sertifikat Hak Milik rumah tersebut di Instagram-nya pada Senin (13/4/20).

Rumah dua lantai yang berlokasi di Kota Salatiga Prov. Jawa Tengah ini selesai dibangun tahun 2015. Tak hanya itu koh Steven juga dalam unggahannya menawarkan rumah tersebut dengan harga Rp 900 juta.

“Silahkan ditawar, saya menyebutkan angka diatas adalah biaya yang dikeluarkan, namun yang mau beli bebas silahkan menawar, sudah saya wakafkan uang penjualannya,” tulis koh Steven

Ia juga menjelaskan bahwa hasil dari penjualan ini akan sepenuhnya digunakan untuk produksi APD hazmat.

“100% dana hasil penjualan akan digunakan untuk produksi APD hazmat dan Alhamdulillah sudah melalui kesepakatan kami (saya dan istri), karena jujur saja sudah kehabisan dana dan aset yang harus dijual,” ujarnya.

Baca Juga  Menag Ajak Umat Islam Takbir Virtual ‘Solidaritas Bersama untuk Indonesia Sehat’

Karena unggahannya tersebut, ada beberapa orang yang mengirimkan pesan padanya menanyakan kenapa rela sampai jual rumah, kemudian koh Steven menjawab pada kolom keterangan bahwa ia hanya ingin mengembalikan harta pinjaman Allah dengan cara yang baik.

“Jika kamu meminjam sesuatu dari orang lain, tentu kamu akan mengembalikannya dalam kondisi terbaik bukan? Nah itu orang lain, disini harta kita semua termasuk nyawa kita itu punya Allah, dan harta kita ini kembali bisa dengan cara baik di sedekahkan kembali dalam bentuk kemanusiaan, atau bisa kamu belanjakan ke hal yang tidak manfaat, atau bahkan ke arah mubadzir atau bahkan ke arah keburukan, hidup itu pilihan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *