FeaturedNewsPolhukam

Kecam Pembunuhan di Sigi, Koalisi Masyarakat Sipil: Itu Tindakan Teror

440
×

Kecam Pembunuhan di Sigi, Koalisi Masyarakat Sipil: Itu Tindakan Teror

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com – Koalisi jaringan masyarakat sipil mengecam pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah. Mereka menyebut pembunuhan itu sebagai aksi teror.

“Peristiwa yang terjadi pada pagi hari tersebut merupakan tindakan tidak manusiawi, melanggar prinsip HAM, dan telah memunculkan teror di masyarakat,” kata Koalisi jaringan masyarakat sipil dalam keterangan persnya, Minggu (29/11/2020).

Koalisi jaringan masyarakat sipil terdiri dari YLBHI, Human Right Watch Group, Paritas Institute, dan LBH Jakarta. Keterangan pers diterima detikcom dari Ketua Advokasi YLBHI M Isnur.

Teror berupa pembakaran dan pembantaian satu kelaurga itu terjadi di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 27 November kemarin. Koalisi menyebut lokasi rumah yang dibakar sebagai lokasi ibadah.

“Koalisi jaringan masyarakat sipil mengutuk keras peristiwa pembantaian yang menimpa satu keluarga dan pembakaran rumah yang kerap dijadikan tempat beribadah jemaat Gereja Bala Keselamatan di Dusun Lewono,” kata koalisi.

BACA JUGA:

–     https://timredaksi.com/polisi-ali-kalora-pimpin-pembunuhan-sadis-di-sigi-pelaku-8-orang/

Koalisi mendesak agar Pemerintah Pusat dan Daerah segera mengambil tindakan cepat agar peristiwa ini tidak digunakan oleh sekelompok orang untuk memainkan isu SARA sebagai sarana memecah belah masyarakat.

Baca Juga  Paslon Named Resmi Mendaftar di KPU Nduga, Didukung 7 Partai

“Penyelesaian dan penegakan hukum terhadap pelaku akan meminimalisasi potensi-potensi provokasi dan kekerasan lanjutan di wilayah Sulawesi Tengah atau di wilayah lain di Indonesia,” kata koalisi.

Pemerintah juga dinilainya perlu memastikan propaganda kebencian tentang kekerasan ini dapat dikendalikan, terutama ketika terjadinya upaya individu atau kelompok untuk menebarkan kekerasan dengan tujuan penyebaran kebencian, permusuhan, atau diskriminasi berbasis SARA.

Berikut adalah seruan koalisi jaringan masyarakat sipil soal pembunuhan di Sigi:

– Mendesak Pemerintah dan Aparat penegak hukum harus segera mengusut tuntas kasus tersebut dan membawa para pelaku ke proses hukum, mengamankan situasi, menjamin keamanan dan keselamatan warga di sekitar, serta memastikan peristiwa ini tidak terulang di kemudian hari.

– Mendesak agar Pemerintah segera memulihkan hak-hak korban dan keluarganya, memastikan ratusan warga lain yang mengungsi diberikan jaminan keselamatan, keamanan, dan kebutuhan semetara selama di pengungsian.

– Mendesak Pemerintah menjamin agar warga aman dan dapat kembali ke rumahnya masing-masing, serta memfasilitasi Pos Pelayanan peribadatan bagi warga dibangun kembali.

Baca Juga  Kapolda Sumsel Dicopot, Pasca Heboh Sumbangan Fiktif Rp 2 T

– Kepolisian harus mengutamakan pendekatan pidana terhadap situasi ini, dengan tidak menjadikan peristiwa ini sebagai justifikasi untuk melakukan kekerasan baru terhadap sipil, serta memastikan pendekatan pidana tersebut sesuai dengan prinsip peraturan perundang-undangan yang berlaku.

– Koalisi mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan teror yang terjadi, namun Koalisi juga mendesak agar penegak hukum tetap berada di penegakan hukum pidana dan meminimalisasi korban sipil dalam penanganan kasus ini.

Dari informasi yang diperoleh, peristiwa yang menewaskan empat orang itu terjadi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 Wita. Polisi memastikan pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi Sulawesi Tenggara dipimpin kelompok Ali Kalora cs.

“Kelompok MIT mengambil stok makanan berupa beras, dan rempah-rempah milik warga, kemudian membakar sebanyak enam unit rumah,” kata Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso. (Salsa /S:Detik.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *