Jakarta – Polda Metro Jaya belakangan ini menindak sindikat-sindikat pembuat dan penjual surat swab antigen, PCR hingga vaksin palsu. Polda Metro Jaya mengingatkan jika pengguna surat tersebut dapat dikenakan sanksi pidana.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Kombes Yusri menyebut pihaknya saat ini masih mengumpulkan data terkait para pengguna surat palsu ini.
“Kepada orang-orang yang memesan kami akan lacak semuanya karena dia bisa dipersangkakan di sini,” kata Kombes Yusri dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/7/2021).
Kombes Yusri menyebut ada pasal yang bisa dikenakan terhadap pelaku pengguna surat palsu ini. Pasalnya berkaitan dangan pemalsuan data otentik.
“Dalam KUHP juga ada Pasal 264 tentang pemalsuan data otentik, ini bisa kita jerat,” beber Yusri.
Pasal 264 KUHP:
Perlindungan diri kapan saja tanpa harus
(1) Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun, jika dilakukan terhadap:
- akta-akta otentik;
- surat utang atau sertifikat hutang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari suatu lembaga umum;
- surat sero atau hutang atau sertifikat sero atau hutang dari suatu perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai:
- talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-surat itu;
- surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan;
(2) Diancam dengan pidana yang sama barang siapa dengan sengaja memakai surat tersebut dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati atau yang dipalsukan seolah-olah benar dan tidak dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan kerugian.
(Salsa/Indozone)