FeaturedNewsPolhukam

Indonesia Sampaikan Kecaman Atas Pernyataan Presiden Prancis yang Menghina Islam

492
×

Indonesia Sampaikan Kecaman Atas Pernyataan Presiden Prancis yang Menghina Islam

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com – Pemerintah Republik Indonesia melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyampaikan sikap atas polemik yang ditimbulkan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa belakangan ini.

“Pertama, Kemlu telah memanggil Duta Besar Prancis pada hari ini. Kedua, dalam pertemuan tersebut Kemlu menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam,” katanya seperti dikutip Detikcom, Rabu (28/10/2020).

Pemanggilan terhadap Dubes Prancis untuk RI, Olivier Chambard dilakukan kemaren sore. Namun demikian, menurut Faizasyah, Olivier belum memberikan respons terhadap kecaman Indonesia.

“Ke Kemlu, pukul 03.00 (sore). Sementara belum ada (respons). Kan intinya kita memanggil dan menyampaikan posisi,” ujar Faizasyah.

Selain Indonesia, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga telah mengecam kartun-kartun di Prancis yang menghina Nabi Muhammad SAW. Arab Saudi juga menolak setiap upaya untuk mengaitkan Islam dengan terorisme.

Kecaman dari kerajaan diterbitkan Saudi Press Agency (SPA) yang mengutip sumber resmi dari Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Selasa (27/10/2020).

“Kerajaan Arab Saudi menolak segala upaya untuk mengaitkan Islam dengan terorisme dan mengecam kartun ofensif Nabi Pembimbing dan Utusan Perdamaian Muhammad bin Abdullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, atau salah satu utusan-Nya, damai sejahtera atasnya,” kata sumber tersebut.

Baca Juga  Besok Ditutup Tepat Jam 10.00 WIB, Ini Daftar 100 Titik Penyekatan PPKM Darurat Jakarta

Seperti diketahui, Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kontroversi setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pemenggal guru yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya sebagai “Islamis”. Kartun itu dipertontonkan guru bernama Samuel Paty kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas sebuah sekolah di pinggiran Paris.

Macron menyebut pembunuhan terhadap guru itu sebagai “serangan teroris Islam”. Dia juga men-tweet dalam bahasa Arab awal pekan ini bahwa Prancis “tidak akan menyerah” dan “tidak akan menerimaujarankebencian dan mempertahankan perdebatan yang masuk akal”.

Beberapa negara Arab, termasuk Kuwait dan Yordania, telah mendesak warganya untuk memboikot produk Prancis atas penggunaan kartun yang menghina Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan berekspresi di sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *