EkonomiFeaturedNews

Heboh Seruan Boikot Netflix di India, Ada Apa?

414
×

Heboh Seruan Boikot Netflix di India, Ada Apa?

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com – Layanan streaming Netflix tengah menghadapi reaksi keras di India. Sebab, layanan tersebut menampilkan sebuah adegan ciuman yang kontroversial.

Seperti diberitakan CNN, Senin (23/11/2020), protes keras itu muncul dari serial ‘A Suitable Boy’ yang diadaptasi dari novel penulis India Vikram Seth dan dirilis pada bulan lalu.

Film ini berkisah kehidupan cinta seorang wanita muda Hindu. Pada satu titik, dia dicium oleh seorang pria Muslim di sebuah kuil Hindu.

Hal itu menjadi kontroversi di India termasuk politisi nasionalis Hindu. Pada Minggu lalu, hashtag #BoycottNetflix” menjadi trending di Twitter di sana menurut laporan media lokal.

Pada hari yang sama, Narottam Mishra, menteri dalam negeri di negara bagian Madhya Pradesh mengatakan di Twitter bahwa dia telah meminta polisi untuk memeriksa konten kontroversial ini.

“Ini memiliki konten yang sangat tidak menyenangkan yang melukai perasaan orang-orang dari agama tertentu,” kata Mishra, yang merupakan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP).

“Saya telah meminta pihak berwenang untuk memeriksa mengapa, dan dengan maksud apa program ini dan tema ini telah dimulai kembali di platform (streaming),” katanya seraya menambahkan dirinya sedang mencari tindakan hukum apa yang dapat diambil.

Baca Juga  Bersama PT Adhi Karya, Mohamad Hekal Sosialisasikan Peran UMKM BUMN Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pada hari Sabtu, seorang pemimpin pemuda BJP Gaurav Tiwari mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengajukan keluhan terpisah terhadap wakil presiden konten Netflix di India dan direktur kebijakan publiknya terkait dengan pertunjukan tersebut.

Di bawah hukum India, pelanggaran seperti itu dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga tiga tahun, denda, atau keduanya. Netflix menolak berkomentar menurut laporan tersebut. (Azzam /S :Detik.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *