NewsPolhukam

Hasil Analisis Kriminolog UI Tentang Sosok Ustaz HW sungguh Mengejutkan, Para Korban Wajib Tahu Ini

827
×

Hasil Analisis Kriminolog UI Tentang Sosok Ustaz HW sungguh Mengejutkan, Para Korban Wajib Tahu Ini

Share this article

Timredaksi.com – Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Josias Simon menganalisa sosok Herry Wirawan yang memperkosa sejumlah santriwatinya.

Sosok Herry Wirawan ramai diperbincangkan usai terungkap kasus perkosaan terhadap para santriwatinya.

Parahnya, sampai dengan hari ini, korban sosok Herry Wirawan disebut sudah bertambah menjadi 21 orang.

Perkosaan itu dilakukan Herry Wirawan sejak 2016 dan baru terungkap pada Juni 2021 lalu.

Itu berarti, selama lima tahun terakhir, para korban terus menerus menjadi pelampiasan nafsu bejat ustad cabul itu.

Josias Simon menilai, menilik pada fakta-fakta tersebut, Herry Wirawan disebutnya memiliki pengalaman dalam melakukan tindak asusila terhadap para santriwatinya.

“Pelaku melakukan pengulangan dan punya pengalaman dalam aksi kekerasan seksual (KS) dengan memanfaatkan posisi yang dimiliki,” kata Josias kepada PojokSatu.id, Jumat (10/12/2021).

Herry Wirawan, juga disebut Josias memanfaatkan posisinya sebagai seorang ustad, guru atau pengajar.

Sehingga, para korban pun cenderung tak berdaya menuruti kelakuan setan dalam diri pelaku.

“(Dia) Memanfaatkan posisi yang dimilikinya,” ujarnya.

Lebih jauh, Josias menilai Herry Wirawan bisa dibilang cukup pintar dan cerdik menutupi aksi bejatnya.

Baca Juga  Sejahtera Secara Psikologi Adalah Modal Utama Lawan Corona

Pasalnya, selama lima tahun berlangsung, tak ada warga sekitar atau tetangga terdekat yang mengetahui kelakuan pelaku kepada para korban.

Dengan perannya sebagai pendidik para korbannya, Herry Wirawan mendoktrin pada santrinya agar sifat iblisnya tak sampai terundus keluar.

“Pelaku melakukan KS, bahkan menutupi, memberi justifikasi sebaliknya terhadap para santriwati,” ulas Josias.

Lebih parahnya lagi, selain memperkosa, pelaku juga mengeksploitasi para korban, salah satunya menarik simpati dan sumbangan.

“(Pelaku) Melakukan kejahatan pemerkosaan dan mengeksploitasi anak-anak sudah yang dilahirkan,” ujarnya lagi.

Korban jadi 21 Orang

Sementara, Ketua P2TP2 Kabupaten Garut, Diah Kurniasari mengungkap, santriwati korban pemerkosaan Herry Wirawan bukan 12 orang, melainkan 21 orang.

Saat menjadi korban perkosa sejak 2016, para korban saat itu berusia 13 tahunan.

“Semuanya sebenarnya ada 21 korban, 8 orang sudah melahirkan,” ungkap Diah.

21 korban, seluruhnya adalah satriwati Madani Boarding School, Cibiru, Kota Bandung.

Para korban yang sebelumnya hamil, semuanya saat ini sudah melahirkan.

“Semua bayi berada di ibunya mereka masing-masing yang asalnya dari dua kecamatan di Garut,” bebernya.

Baca Juga  Walikota Syarif Fasha Meresmikan Pasar Oma Murni Jambi

21 santriwati korban pemerkosaan Herry Wirawan itu sebagian besar berasal dari Garut, yang merupakan kampung halaman pelaku.

Hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan upaya pendampingan kepada para korban dalam proses persidangan yang berlangsung.

Pihaknya juga mengusahakan para korban agar bisa melanjutkan seolah atau berkuliah.

Saat ini, para korban juga sudah kembali ke orangtua masing-masing.

“Pemantauan para korban terus dilakukan lewat komunikasi dengan orang tua korban dan korban,” tandasnya.

(Salsa/PojokSatu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *