Timredaksi.com, Jakarta – Trend kelompok relawan politik di Indonesia makin bertumbuh. Kehadiran relawan sebagai dukungan kepada calon tertentu menjadi media bagi sebagian pemilih yang enggan dekat dengan partai politik.
Dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan kehadiran kelompok relawan politik turut memeriahkan kontestasi elektoral.
Relawan “Al Askar Tanete” hadir sebagai wadah perjuangan semua anak Barru Tanete baik yang bermukim di Barru ataupun yang merantau yang ingin melihat Kabupaten Barru lebih baik lagi dari sebelumnya.
Muhammad Awaluddin, Ketua Relawan “Al Askar Tanete” dalam siaran pers yang diterima awak media, Sabtu (14/9) menjelaskan bahwa kelompok relawan terbuka bagi siapapun baik yang menetap di Barru ataupun yang ditanah rantau untuk bergabung.
“Dengan spirit ‘terpanggil untuk bergerak’, Relawan “Al Askar Tanete” akan total untuk memenangkan kandidat yang segar, visioner, berprestasi, dan bukan bagian dari dinasti politik”, kata Awaluddin
“Kalau ada pertanyaaan, mau pulang dan mau dukung siapa? jawabannya Andi Ina Kartika Sari (Andi Ina)”, ucap Awaluddin yang juga Ketua KKDB (Kerukunan Keluarga Daerah Barru Samarinda) Kalimantan Timur.
Menurut Awaluddin sudah saatnya Kabupatten Baru di pimpin oleh figur yang cerdas, berproses dari bawah, rekam jejak yang gemilang, dan bukan bagian dari politik dinasti.
Seperti kita ketahui, Andi Ina adalah Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024.
“Dengan rekam jejak dan dengan letak geografis Barru yang strategis dan beragam potensi seperti pertanian, pekebunan, peternakan, kerajinan, pariwisata, hasil hutan, dan industri adalah modal yang harus di maksimalkan untuk sebesar-besarnya mensejahterakan masyarakat Barru”, tegasnya.
Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan dengan gaya kepemimpinan Andi Ina yang mengadopsi ke datuan perempuan yaitu memimpin dengan kelembutan, kasih sayang, dan kekuatan feminitas maka harapan untuk melihat Kabupaten Barru yang maju dan berdaya saing serta sejajar dengan kabupaten lain di Indonesia yang lebih dahulu sejahtera dan mandiri bisa tercapai”, ungkapnya.
Ditambah Calon Wakil Bupati Pak Abustan yang syarat dengan penglaman birokrasi. “Kita tahu bahwa Pak Abustan pernah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupatenn Barru. Ia paham betul tata kelola pemerintahan daerah”, ungkapnya.
Artinya kombinasi pasangan ini berdasarkan rekam jejak pengalaman, satu politisi satunya dari kalangan birokrat adalah paket yang komplit.
Sejarah daerah ini juga di masa lalu pernah berjaya ketika dipimpin oleh seorang perempuan. “Kita tahu tokoh emansipasi wanita dari Tanete Ibu Siti Aisyah We Tenriolle dalam kepemimpinannya selama rentang tahun 1855-1910 berhasil membuat kondisi politik dan ekonomi Kerajaan Tanette stabil”, imbuhnya.
Sebagaimana yang diterapkan oleh Ibu Siti Aisyah We Tenriolle bahwa kewajiban pemimpin adalah harus pintar dalam arti mampu menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya dan pemimpin juga harus berani yaitu mampu melindungi rakyatnya.
“Ini semua ada pada sosok Andi Ina dan inilah jawaban untuk lahirnya kembali pemimpin perempuan yang melayani dan mengayomi masyarakat”, harapnya.
Di era modern ini juga sudah banyak kepala daerah perempuan yang berhasil memajukan daerahnya. Sebut saja Ibu Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya Periode 2010-2020. Kemudian ada Ibu Winarti Bupati Tulang Bawang Periode 2017-2022, dan beberapa srikandi kepala daerah lain yang berhasil.
“Andi Ina adalah srikandi berikutnya yang mengikuti Datu Tanete”. Tutupnya.