Timredaksi.com, Jakarta — Ketua Dewan Pembina Yayasan Thawalib di Padag Panjang Guspardi Gaus menyambut baik dengan diluncurkannya buku Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II bertempat di Perguruan Thawalib Padang Panjang.
Dalam pidato wakil rakyat DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) mengapresiasi Rektor Uhamka, Muhammadiyah dan Yayasan Thawalib yang sudah menerbitkan buku tersebut.
“Kami atas nama tuan rumah memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Pak Rektor dimana Uhamka bekerja sama dengan Suara Muhammadiyah dan Yayasan Thawalib meluncurkan Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II dan meluncurkannya di Perguruan Thawalib Padang Panjang,” ujar Guspardi pada awak media, Rabu 13/7/2022
Lanjut anggota kata wakil rakyat DPR RI mengatakan peluncuran Ensiklopedia sangat tepat. Dia menjelaskan berbagai kalangan yang ingin mengetahui sekolah Buya Hamka banyak berkunjung ke Thawalib Padang Panjang.
Politisi PAN itu menceritakan, beberapa waktu lalu ketika Anwar Ibrahim (Mantan wakil perdan Menteri Malaysia_red) menghadiri sebuah acara di Padang.
Tiba-tiba kata Hi. GG (sapaan akrab_red) secara spontanitas tanpa protokol datang ke Perguruan Thawalib dengan alasan ingin melihat langsung tempat Buya Hamka pernah menuntut ilmu.
Legislator kelahiran Bukittinggi itupun menjelaskan, sejarah panjang Perguruan Thawalib Padang Panjang yang berdiri pada tahun 1911.
“Artinya sudah berusia lebih dari satu abad dan merupakan lembaga pendidikan Islam tertua memiliki akar sejarah yang kuat terhadap pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia,” tukasnya
Anggota Baleg DPR RI itu berharap dengan diluncurkannya buku Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II merupakan lanjutan dari buku pertama yang telah di terbitkan tahun lalu,.
“Semoga buku ini, menjadi referensi bagi kita semua dan generasi muda dapat mengetahui perjalanan peguruan Thawalib ini mulai dari zaman pra kemerdekaan, kemerdekaan, orde lama, orde baru sampai zaman paska reformasi,” pungkasnya
Untuk diketahui acara peluncuran buku terasa istimewa dengan hadirnya Prof.Dr. M. Amin Abdullah guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memberikan kuliah umum dengan mengupas secara lengkap tentang sosok Buya Hamka dalam berbagai dimensi aspek.
Amin Abdullah mencetitakan bahwa ditahun 1917 Syekh Abdul Karim Amrullah (Ayahanda Buya Hamka) berdiskusi dengan Kiyai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dalam pembaharuan pendidikan islam. Dia menyampaikan akar sejarah terhadap perjalanan hidup Buya Hamka yang bersekolah di Perguruan Thawalib.
Buya Hamka sekolah di Perguruan Thawalib yang dulunya bernama Sumatera Thawalib pada usia 10 tahun. Ia bersekolah di tempat ayahnya Syekh Abdul Karim Amrullah atau dikenal sebutan Inyik Rasul memimpin sekolah tersebut.
“Pada masa Inyik Rasul tersebut dilakukan pembaharuan pendidikan Islam di Thawalib dari sistim halaqah kepada sistim klasikal,” kata Amin