Timredaksi.com – Berawal dari perayaan ulang tahun sebuah kafe di Rembang, Jawa Tengah yang dipusatkan di aula salah satu hotel. Viral acara pesta tersebut menyajikan sexy dancer atau penari erotis.
Kejadian itu berlangsung setelah petugas Satpol PP selesai melakukan pantauan dan meninggalkan lokasi, ternyata pihak penyelenggara ulang tahun diam-diam menghadirkan sejumlah penari berpakaian seksi.
Mereka beraksi di tengah kerumunan pengunjung yang sebagian tidak memperhatikan protokol kesehatan.
Aula hotel pun berubah menjadi layaknya bar, karena ada pula yang minum minuman keras (miras).
Video penari seksi beredar luas di jejaring Whatsapp dan media sosial, sehingga menuai protes dari berbagai kalangan.
Mengingat Rembang adalah kota santri yang saat ini sedang gencar memberantas penyakit masyarakat.
Bupati Rembang Abdul Hafidz memerintahkan petugas Satpol PP untuk menutup hotel tersebut.
Ia beralasan pertunjukan penari seksi tak hanya melanggar perda, tetapi juga sangat menyakiti hati masyarakat.
“Ini sudah dilidik oleh Polres, kami dari pemerintah melalui Satpol PP untuk menutup hotel karena sudah jelas melanggar aturan Covid-19,” ujarnya.
Sementara pihak Polres Rembang juga mendalami kejadian ini. Perwakilan manajemen hotel dan penyelenggara acara ulang tahun sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Namun, polisi belum menyimpulkan unsur pidananya, karena masih tahap penyelidikan.
“Polres sudah memanggil pertama manager hotel, kemudian marketingnya, sama 3 orang yang hadir saat acara itu, posisinya masih kami mintai klarifikasi sebagai saksi,” ujar Kapolres Rembang, AKBP Dandy Ario Yustiawan.
Polisi juga berencana memanggil para penari untuk menjalani pemeriksaan. Kemudian, juga mungkin akan memanggil yang membayarnya.
(Montt/Okezone).