Jakarta – Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada semester ganjil 2020/2021 bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTI) akhirnya batal direalisasikan. Menteri Agama Fachrul Razi minta maaf karena pemerintah mengalihkan sebagian alokasi dana Kementerian Agama untuk penanganan COVID-19.
“Mohon maaf, kami akan mencoba memikirkan lagi tentang masalah ini. Percayalah kami sangat peduli tentang ini,” kata Fachrul, Rabu (29/4/2020).
Selanjutnya, Menag sudah menyiapkan skema untuk menutup kekurangan pemasukan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dengan menyisihkan sebagian alokasi dana bidang pendidikan kalau pemotongan uang kuliah tunggal dilakukan.
Menurutnya, pemerintah membutuhkan banyak dana untuk menanggulangi COVID-19 sehingga memangkas alokasi dana untuk Kementerian Agama hingga Rp2,6 triliun.
“Ada keputusan Kementerian Keuangan bahwa dana kami dipotong untuk mengatasi COVID-19 sebesar Rp2,6 triliun. Angka itu buat Kemenag besar sekali karena semua sudah ada programnya masing-masing,” kata dia.”Begitu dipotong Rp2,6 triliun, maka kami tidak bisa bergerak apa-apa lagi untuk membantu mengatasi kekurangan pendapatan pada lembaga pendidikan Islam (jika uang kuliah mahasiswa dipotong),” ia menambahkan.
Trending Topik
Pembatalan UKT ini menarik perhatian netizen. Sampai hari Rabu, pembahasan Kemenag menjadi trending topic di twitter. Tagar #KemenagJagoPHP , #kemenagPHP, dan #kemenagprank nangkring di jagad maya.
“Ternyata, Diskon Ramayana lebih menjanjikan daripada Diskon UKT Kemenag RI,” kicau Wantutri melalui akun @TriUtamiHanday6.
“Sungguh miris sekali.Ketika melihat sebuah tingkah laku yang mereka berikan. Ayolah kita sadarkan mereka yang terlalu sering nyaman di posisi paling atas. Salam mahasiswa!!!,” kicau Muhammad Yusuf Aldimassarif dalam akun @candu_tawa.*