Timredaksi.com – Di antara banyaknya permasalahan yang kini menimpa seluruh lapisan masyarakat, salah satu kekhawatiran yang banyak dialami ada persoalan kesehatan mental. Sementara itu, gangguan kesehatan mental yang paling banyak terjadi adalah kecemasan atau Anxiety.
Gangguan kecemasan bisa diobati dengan berkonsultasi kepada para psikolog atau psikiater. Namun, terdapat cara lain yang bisa mengatasi gangguan tersebut, yakni membaca Alquran.
Hal ini tak terbatas hanya bagi umat Muslim saja. Sebuah organisasi Islam Ilmu Kedokteran di Kuwait mengumumkan hasil studi ilmiah yang menyatakan bahwa pembacaan Alquran kepada non-Muslim yang tidak mengerti bahasa Arab juga memiliki efek terapi yang menenangkan.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat membuktikan bahwa perubahan fisiologis terjadi pada sistem saraf otak dari sampel pasien yang mendengarkan pembacaan Alquran ketika sedang dipantau oleh sistem yang sangat canggih di klinik yang terletak di Panama City, Florida.
Studi ini melakukan 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin, kelompok usia yang berbeda, yang non-muslim dan tidak mengerti Bahasa Arab. Percobaan yang dilakukan melibatkan pembacaan ayat-ayat Alquran bersama dengan teks Arab biasa.
Menurut Every Muslim, para objek percobaan tidak bisa membedakan antara bacaan Alquran dan teks Arab biasa. Namun percobaan yang dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi membuktikan bahwa ada 97 persen efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Alquran dibandingkan dengan yang hanya mendengarkan teks Arab biasa. Ini membuktikan bahwa mendengarkan Alquran bisa menjadi obat.
Sementara itu, dilansir dari situs Research Gate, Dr Ahmed Al-Qadhi berhasil membuktikan bahwa mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun tidak, dapat merasakan perubahan psikologis yang sangat besar.
Para objek penelitian yang mendengarkan bacaan Alquran mengalami penurunan depresi, penurunan kesedihan, meningkatnya ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit. Ini merupakan dampak yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penelitian Dr Ahmed Al-Qadhi ditunjang dengan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi detak jantung, ketahanan otot, tekanan darah, juga ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
Dari hasil percobaannya disimpulkan bawah bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97 persen dapat melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dr Ahmed Al-Qadhi dan Muhammad Salim membuktikan bahwa membaca Alquran dengan bersuara bisa menimbulkan vibrasi yang mampu membikin sel-sel yang rusak di tubuh manusia jadi sembuh dan bisa bekerja dengan baik.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Isra Ayat 82,
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Oleh karena itu, bagi orang-orang yang sedang merasa stres, gelisah, cemas, menderita bahkan sakit, alangkah baiknya kita isi hari-hari work from home (WFH) kita dengan banyak membaca dan mendengarkan Alquran di tengah pandemi corona ini. Sebab Alquran selain kitab suci juga merupakan obat bagi kita, baik penyakit hati maupun penyakit badan. (akurat)