“Hujan deras dua malam ini, air sungai meluap dan mengakibatkan tanggul jebol. Dari data sementara, ada 203 hektare areal persawahan warga terendam banjir. Sejak Minggu pagi kemarin hingga hari ini, air masih merendam areal persawahan,” kata Kepala Desa Sinar Pasmah Hadi, Selasa 28/12/2021
Menurutnya, hampir semua lahan pertanian yang terendam banjir ini sudah ditanami padi dengan usia beberapa hari, dua pekan, hingga satu bulan.
“Para petani dipastikan terancam gagal panen (puso). Kerugian yang diderita para petani, ditaksir mencapai ratusan juta,” katanya
Pemerintah Desa Sinar Pasmah bersama masyarakat dan anggota Babinsa TNI AD saat ini melakukan penutupan tanggul yang jebol.
“Selain perbaikan tanggul, kami juga memohon kepada Pemda Lampung Selatan agar dapat memberikan perhatian kepada para petani yang mengalami kerugian karena gagal panen akibat banjir,” lanjut Hadi.
Seorang petani yang sawahnya terdampak banjir mengaku pasrah. Menurutnya, setiap tahun saat musim penghujan dengan itensitas tinggi, air merendam persawahan yang sudah ditanami namun tidak terjadi gagal panen.
“Tapi kalau sekarang ini, semua lahan sawah atau lebih luas terdampak banjir bahkan sampai ke permukiman warga,” ucap petani tersebut.
Bupati Pesawaran Dendi Ramahona bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung P. Levi datang meninjau lokasi jembatan yang amblas.
“Ada dua opsi, tanggap darurat yang pertama jembatan dipasang pelat baja dan opsi kedua dibuat akses jembatan darurat dari atas jembatan yang rusak,” ujar Dendi, saat ditemui di lokasi.
Untuk sementara, Prajurit Brigif 4 Marinir bersama warga Desa Gebang bahu-membahu mengangkat batang pohon kelapa untuk membuat jembatan sementara di samping jembatan Way Ratai yang amblas.
“Kalau tidak dilakukan secara cepat meski hanya menggunakan batang pohon kelapa maka akan semakin banyak penumpukan kendaraan,” kata Harry Indarto,
Pasalnya, hujan pada Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12) malam itu memicu Sungai Way Katibung meluap dan membuat tanggul jebol.
Diinformasikan bahwa hingga saat ini, air yang menggenangi ratusan hektare sawah itu belum surut. Lahan persawahan milik warga seperti lautan. Selain merendam ratusan hektare sawah, banjir juga merendam puluhan rumah warga di Kecamatan Candipuro.
Selain itu, banjir di Lampung juga membuat jembatan yang melintasi sungai Way Ratai, di Jalan Raya Teluk Ratai Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, amblas dan terputus akibat terjangan derasnya arus air.
Jembatan tersebut, merupakan akses utama dan satu satunya yang menghubungkan dari arah Kota Bandarlampung menuju ke arah Brigif Marinir Piabung, Pesawaran.
Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total baik dari arah Kota Bandar Lampung maupun dari arah empat Kecamatan, Padang Cermin, Way Ratai, Marga Punduh dan Punduh Pidada di Pesisir Pesawaran (ror)