Jakarta – Gelombang pemberitaan negatif terkait kelapa sawit oleh berbagai pihak menjadi tantangan tersendiri bagi industri sawit nasional. Dengan kian terbukanya arus informasi yang ada saat ini membuat masyarakat perlu memilah dan memilih lagi pemberitaan yang didapatkannya dari media.
Karena itu, bentuk promosi dan edukasi tentang berbagai dampak positif sawit serta manfaatnya bagi bangsa ini di masa depan perlu lebih gencar dilakukan, utamanya dengan menyasar segmen generasi muda atau para mahasiswa agar tidak salah persepsi terhadap perkembangan industri sawit di Indonesia secara keseluruhan.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) satuan kerja pemerintah di bawah Ditjend Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, memiliki salah satu tegas berupa penyaluran dana untuk program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pengembangan, penguatan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional, terutama di kalangan generasi muda.
“BPDPKS sengaja mengundang para mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk dapat mengikuti seminar gratis secara online yang akan memaparkan kampanye positif tentang kelapa sawit,” ujar Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam seminar online, Selasa (16/6/2020).
Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama juga disampaikan mekanisme pengajuan proposal Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2020.
“Dalam lomba ini nantinya akan dipilih 30 proposal terbaik yang bakal mendapatkan dana riset masing-masing maksimal sebesar Rp20 juta. Melalui risetnya tersebut, 30 peserta terpilih ini bakal memperebutkan hadiah total Rp110 juta untuk ketiga pemenang. RInciannya adalah Rp50 juta untuk Juara I, Rp35 juta untuk Juara II dan Rp25 juta untuk Juara III,” ungkapnya.
Sebelumnya, lanjut Eddy, lomba ini telah berhasil dilaksanakan pada tahun 2016 dan 2018 dengan interval penyelenggaraan memang ditetapkan setiap dua tahun sekali. Pada penyelenggaraan terakhir, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret berhasil tampil sebagai Juara I. Lalu kemudian mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Padjajaran masing-masing menjadi Juara II dan Juara III.
“Melalui kegiatan semacam ini, BPDPKS berharap industri sawit nasional bisa lebih dekat dan dikenali dengan baik oleh generasi muda Indonesia. Kedekatan dan pemahaman yang baik ini penting sebagai modal dasar pengembangan industri sawit nasional di masa depan,” pungkasnya.