Timredaksi.com – Wasekjen DPN BMI Irwan Saputra Pajerih mempertanyakan kekasaran Luhut yang memakai kalimat bakal menunjuk ke depan muka orang yang protes padanya bahwa kerjanya benar.
“Kasar, bawa – bawa muka orang lagi, muka atau wajah itu sakral, apa Luhut panik tak bisa atasi pandemi lalu bicaranya seperti itu” ujar Irwan
Irwan menyebut pola kasar hanya akan menambah persoalan dimana sebagian oposisi terus menggaungkan agar bangsa ini bersatu atasi pandemi.
“Kata itu merusak kolaborasi, mendidik generasi muda dengan kalimat pongah lalu sangat fatal dalam sejarah pemimpin bangsa ada yang bergaya seperti itu” ujar Irwan
Irwan menyebut BMI sangat sensitif dengan pejabat publik yang kasar karena tagline BMI diantaranya adalah santun dan BMI selalu mengajarkan kesantunan politik dalam setiap pelatihan perkaderannya.
“BMI melihat kalimat” kasih tunjuk depan mukanya” tak sesuai dengan budaya kepemimpinan kita, silahkan kalau dipakai buat diri sendiri kalau memang karakternya tapi jangan ke umum seperti ini, ini fatal, menyakitkan, semua marah”ujar Irwan
Irwan menyerukan kepada segenap elemen bangsa untuk bersiaga membantu kebijakan pemerintah yang bagus dan mengkritisi yang salah tentu dengan tidak sampai pada kalimat pelecehan dan lainnya walau tetap keras.
“Jangan tiru luhut, bablas kata orang jawa alias melampaui batas” ujar Irwan. (Salsa)
