News

Pakar: Oposisi Lemah Memuncul Kekuasaan Hegemonik di DPR

807
×

Pakar: Oposisi Lemah Memuncul Kekuasaan Hegemonik di DPR

Share this article

Timredaksi.com – Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (UI) Valina Singka Subekti menilai partai oposisi saat tak punya nyali’ Valina menyebut fungsi kontrol politik DPR terhadap pemerintah akhirnya melemah.

Disampaikannya hanya Partai Demokrat dan PKS, pemilik kursi di DPR, yang berada di luar koalisi pemerintah. Sementara partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ‘menguasai’ kursi parlemen.

‘Dampaknya memunculkan kekuasaan hegemonik partai pendukung pemerintah di DPR. Keadaan ini telah melemahkan fungsi kontrol politik DPR, melemahkan check and balances, dan berdampak pada hadirnya undang-undang yang elitis dan kurang aspiratif,” kata Valina dalam sebuah webinar, dilangsir cnnindonesia.com Rabu, 15/12/2021

Lanjut pakar politik itu mengatakan partai oposisi di parlemen tak bisa berbuat banyak mengkritik kebijakan pemerintah. Selain itu, anggota DPR tak memiliki kreativitas dalam mengajukan usulan alternatif kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

Di sisi lain, Valina menyoroti masalah kebebasan sipil yang selama 2021 masih menjadi persoalan. Menurut dia, ruang demokrasi semakin menyusut, yang ditandai oleh meningkatnya pembatasan melalui cara-cara legal, politik dan bahkan kekerasan.

Baca Juga  Garap Pasar Indonesia, Muassasah Abdul Hamid Sacor Berikan Harga Terbaik Untuk Para Travel Indonesia

“Serta upaya pemahaman masyarakat sipil melalui metode stick and carrot, labelling dan framing terhadap kelompok, gerakan, aktivisme masyarakat sipil yang kritis,” ungkapnya

“Beberapa hal bisa kita lihat, misalnya gerakan demo RUU KPK dan menolak hasil seleksi pegawai KPK, kemudian direspons dengan cara kekerasan dan diberi label sebagai pendemo pesanan dan pendukung taliban,” tambatny

Tak hanya itu, Valina menyebut dalam beberapa waktu terakhir, aktivis yang kritis di sosial media juga dilabeli dengan istilah kadrun, dikriminalisasi, diserang buzzer, bahkan disebarluaskan data pribadinya, hingga peretasan akun media sosialnya.

Mengenai lemahnya oposisi ini sempat disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Ia mengaku pernah dicurhati Presiden Joko Widodo soal oposisi di Senayan lemah.

Jokowi, kata Fahri, heran oposisi tidak mengontrol kinerja pemerintahan. Fahri tak membeberkan jawabannya atas ucapan Jokowi tersebut. (dmi/ror)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *