Timredaksi.com – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus sorati lokasi Ibu kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur terendam banjir. Pasalnya, pemerintah sebelumnya mengklaim bahwa di lokasi ibukota negara yang baru bebas dari ancaman bencana termasuk banjir.
“Belum jadi, tahu-tahu banjirnya luar biasa. Banjir di Penajam Paser Utara menjadi sorotan karena lokasi tersebut merupakan tempat calon ibu kota negara baru ( IKN),” kata Gusparidi Gaus pada timredaksi.com Rabu, 22/12/2021.
Legislator dari Dapil Sumatera Barat II itu
menyarankan agar pemerintah perlu melakukan kajian tambahan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Pemerintah perlu memberikan pernyataan terkait persoalan banjir. Supaya dimasyarakat tidak menimbul persepsi kenapa di sana (Paser Penajam Utara, red) harus jadi IKN. Apalagi memindahkan ibukota tidak semudah membalik telapak tangan,” ungkap Hi. Gaus
Diinformasikan sebelumnya banjir merendam sedikitnya 101 rumah yang yerdampak banjir, terdiri dari 56 rumah di di Desa Bukit Raya, lima rumah di Desa Sukaraja, 40 rumah di Kelurahan Sepaku.
Banjir terjadi akibat hujan deras pada pukul 14.00 Wita yang bersamaan dengan pasang tinggi air laut pada pukul 16.00-18.00 Wita.
Hujan lebat bersamaan dengan adanya air laut pasang, menyebabkan sejumlah kerusakan, seperti di Kelurahan Sepaku terdapat jembatan penghubung antara RT 07 dan RT 04 mengalami longsor sebagian, sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu. (ror)
