FeaturedNews

Ramai-ramai Media Nasional Tinjau Langsung Gudang BULOG, Ada Apa?

85
×

Ramai-ramai Media Nasional Tinjau Langsung Gudang BULOG, Ada Apa?

Share this article

Timredaksi.com, Jakarta – Perum BULOG mengundang awak media nasional untuk menyaksikan secara langsung kondisi beras di Gudang dan Sentra Pengolahan Beras BULOG Sunter, Jakarta Utara.

Agenda ini menjadi langkah manajemen BULOG untuk memperlihatkan kepada publik bagaimana proses pemeliharaan dan pengelolaan beras dilakukan, sekaligus menegaskan komitmen BULOG menjaga kualitas beras yang disimpan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa pemeriksaan kualitas beras dilakukan secara konsisten setiap hari, minggu, bulan, hingga triwulan.

Hal ini diterapkan untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga selama masa penyimpanan.

Melalui pengawasan yang ketat, BULOG ingin menjamin bahwa masyarakat mendapatkan beras yang sehat dan layak untuk dikonsumsi.

Rizal menuturkan bahwa BULOG bertugas sebagai operator pelaksana kebijakan pangan, sementara regulasi berada di tangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Rakortas yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

Sesuai dengan penugasan pemerintah, BULOG menyediakan beras medium dengan broken maksimal 25 persen serta beras premium dengan broken maksimal 15 persen.

Baca Juga  Luna Maya Disebut Siap Hijrah, Netizen Doakan Dapat Imam yang Siap Bimbing

Di Jakarta, BULOG memiliki kapasitas penyimpanan hingga 355.200 ton, tersebar di 74 gudang dengan kapasitas sekitar 3.000 ton per gudang.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari cadangan beras pemerintah sebanyak 3,9 juta ton.

Rizal menambahkan, penyaluran beras dilakukan secara massif melalui jalur pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, kerja sama dengan TNI-Polri, outlet binaan BUMN, RPK, hingga ritel modern.

Sinergi ini bertujuan mempercepat distribusi agar kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat terpenuhi.

Pemeliharaan beras yang diterapkan mencakup pemeriksaan kualitas sejak awal masuk gudang, pengecekan berkala, menjaga sanitasi gudang, penyemprotan, serta fumigasi jika ditemukan hama.

Saat penyaluran, BULOG menjalankan sistem FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired First Out).

Namun, kondisi kualitas beras tetap menjadi pertimbangan utama, sehingga bila ada penurunan mutu dilakukan tindakan seperti fumigasi ulang, pemisahan, hingga pengolahan dengan mesin pemilah modern agar hanya beras layak konsumsi yang diterima masyarakat.

Rizal juga menegaskan bahwa beras yang tidak memenuhi standar konsumsi tidak dibuang begitu saja, melainkan diproses sesuai SOP ketat untuk kebutuhan industri lain seperti pakan.

Baca Juga  Memahami Karakter Kepemimpinan Prabowo: Arah & Harapan Papua ke Depan

Dengan cara ini, setiap butir beras tetap memberikan nilai guna. Hingga kini, BULOG telah menyalurkan beras SPHP lebih dari 327 ribu ton dari total penugasan 1,5 juta ton, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer.

“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Maka BULOG menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *