Timredaksi.com – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus, menyatakan harapan agar gelaran kontestasi Pilpres 2024 dapat memunculkan lebih dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Ia menyampaikan pilpres 2014-2019 jadi titik pengalaman hal tersebut setelah terjadi pembelahan dan polarisasi masyarakat.
Terlebih Guspardi mengukapkan, polarisasi politik yang terjadi pada dua pemilu Pilpres pada waktu lalu telah menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak karena menghasilkan perpecahan ditengah masyarakat. Dirinya memberi masukan agar bisa menciptakan kondisi minimal tiga pasang capres dan cawapres.
“Pilpres terakhir menyisakan trauma mendalam karena menimbulkan pembelahan sosial dan polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai,” ujar Guspardi Senin (15/8).
Menurutnya, paling tidak minimal tiga pasang calon dan akan lebih bagus lagi jika empat pasang calon Presiden dan wakil Presiden yang berlaga dalam pemilu 2024.
Jika lebih dari dua pasang capres, masyarakat tentu punya beberapa pilihan calon pilpres diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik dalam kontestasi pada pemilu pilpres 2024.
Hal tersebut kata Hi. GG bisa membangun bangsa dan negara dengan visi dan misi serta gagasan menuju dan meraih Indonesia Emas.
“Tentunya masyarakat juga mempunyai banyak alternatif pilihan untuk memilih calon yang diinginkan,” ujarnya
Anggota Komisi II DPR RI menegaskan langkah harus dilakukan guna mencegah polarisasi ialah menegakkan ketentuan serta menghindari isu SARA, ujaran kebencian, provokasi, dan black campaign.
Dirinya berkata bahwa pegiat dan konten sosmed mesti ditata agar lebih sejuk dan jauh dari menghasut atau memprovokasi.
‘Jika masih ada kelompok masyarakat yang mengangkat isu pembelahan harus ditindaklanjuti dengan penegakan hukum yang tegas dan dilakukan secara adil dan bijaksana untuk semua tanpa pandang bulu,” tukasnya
“Langkah yang tidak kalah penting guna menghindari terciptanya polarisasi, bisa dicegah apabila para elit politik mampu mencerminkan sifat kenegarawanan dalam berpolitik. Kita memerlukan contoh dari elit politik untuk menampilkan kompetisi politik yang sehat, seimbang, adil, dan tidak saling menjegal,” imbuhnya
Lebih lanjut anggota DPR komisi II dapil Sumbar mengatakan bahwa peningkatan kualitas pemilu perlu memperbaiki kelemahan penyelenggaran pemilu sebelumnya, namun menjadi tugas semua stakeholder.
Calon yang akan berlaga di pilpres 2024 harus mempunyai integritas, kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dan sifat kenegarawanan yang membawa misi untuk kesejahteraan rakyat.
“Sehingga pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih betul-betul bisa membawa aspirasi masyarakat yang memilihnya dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat,” pungkasnya