Jakarta_timredaksi.com—Ketua Kelompok Masyarakat Sadar (Kopdar) Peduli Lingkungan Pelabuhan Muara Baru, Muhammad Toha kembali mengukapkan distribusi yang dikeluarkan pengusaha baik besar atau kecil di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman masup kantong.
M. Toha mengatakan bahwa pengelolaan anak cabang perusahaan Perum Perindo dan UPT Dinas Kelautan dan perikanan hanya mengambil keuntungan saja. Pasalnya distribusi yang diberikan dari pengusaha ke Perum Perindo dan UPT tidak menunjukan bukti kinerja tata kelola Pelabuhan PPS Nizam Zahman Muara Baru Jakarta Utara.
“Semua pengusaha disini bayar iuran baik bulanan atau tahunan. Prosudur pembayaran dari tahun 2000 sampai sekarang. Tapi dimanakan uang distribusi dari pengusaha-pengusaha dipelabuhan ini? kalau gak masuk kantong,” ujar Toha pada awak media, Sabtu 29/1/2022.
Lanjut dilangair bisnis.com bahwa mantan Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengatakan Perum Perindo menjamin akan mengelola Pasar Ikan Modern secara profesional itu semua nihil.
M. Toha menyebut dari tahun 2000 sampai detik ini perubahan pelabuhan PPS Nizam Zahman Muara Baru belum menunjukan tata kelola yang baik. Ia mengukapkan bahwa pihak terkait seolah (Perum Prindo dan KUPT_ret) bungkam.
“Dari tahun 2000 tidak terlihat tata kelolanya pelabuhan ini. Coba kita liat dari ujung sampai ke ujung lokasi ini beratakan. Sampah kamana-mana air sudah mengeluarkan bau taksedap. Apa ini yang dinamakan pelabuhan nasional itu. Perum Prindo dan UPT seolah-olah tutup mata diam salah tidak tau, tapi liat lingkungan ini,” bebernya
Lanjut Ketua Pokdar itu juga menyinggung adanya MCK didepan kios blok B. Ia menilai seharusnya tempat buang air kecil atau besar tidak nampak di depan mata. Ia juga menyampaikan tidak adanya air bersih di pelabuhan tersebut.
“Seharusnya tolet ini tidak ada, tapi pengusaha yang punya uang bagun aja tampa memikrkan lagi layak atau tidak di buat kamar mandi didepan ini. Sedangkan kamar kecil dan kamar mandi sudah ada,” ungkapnya

Selai itu ia juga menyampaikan pesolan air bersih pasalnya sudah beberapa hari kebutuhan air bersih dilokasi pelabuhan tersebut tidak ada. Ia menyampaikan dapat air besih apabila kiriman dari mobil pengangkut air datang.
“Sudah satu Minggu ini air bersih tidak ada, entah apa penyebabnya. Terpaksa para pedagang kios ini membeli air kiriman dari luar,” pungkasnya
Sementara berita diturukan Kepala Cabang Perum Perindo kembali tidak bisa dihubungi disebabkan nomor 08112222xxxxx sudah tidak aktif. Sementara UPT Dinas kelautanan dilokasi pelabuhan PPS Nizam Zahman Muara Baru Jakarta Utara belum dikonfirmasi. (ror)