Jakarta_Timredaksi.com–Penaggung jawab Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachamn (PPSNZ) Muara Baru Jakarta Utara yakni Perusahan Umum (Perum) Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus) dan pengusaha pengolahan ikan milik PT. Harapan Ahian Jaya PT. Bahtera indah Nusantara PT. ABC abaikan perintah DPR RI.
Sebelumnya ketua komisi IV DPR RI, Sudin dalam kunjungan kerja sekaligus Inspeksi mendadak (Sidak) pada Jum’at 8/4/2022, melalui direktur utama Perum Perindo/Perinus menginstruksikan agar beberapa perusahaan melakukan perbaikan saluran drainase.
Hal itu merupakan respon DPR menyikapi adanya keluhan pengusaha kecil dan laporan masyarakat serta informasi awak media, tentang pencemaran limbah serta tidak adanya saluran Drenase sehingga berdampak buruk pada pengusaha kecil dilokasi Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan (GPKN) Muara Baru Center (MBC).
“Jadi saya perintahkan perusahan-perusahaan bisa membuat got minimal lebarnya 80 cm. Jadi kalau hujan airnya melimpah bisa langsung ke got. Kita kasih waktunya satu bulan,” kata Sudin di lokasi MBC Jakarta Utara kembali terbitkan 12/5/2022.
Politisi PDI-P dapil Lampung I menegaskan melihat kondisi air di dalam saluran berwarna hitam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan beberapa saluran air ditutup dengan beton tebal serta akibat tingginya dataran gudang Cold Storage.
“Jangan mau seenaknya saja, punya duit meninggikan satu meter, tidak peduli orang banjir atau tidak. Nah kalau jalan lebih rendah pembuangan air gak ada? mau dibuang ke mana airnya,” tandasnya
Terpisah satu perusahaan PT. Hasil Melimpah melalui direktur utama Acai mengatakan siap melakukan perbaikan. Hal tersebut diungkapkan dua minggu lalu bersama dua organisasi yang ada di pelabuhan muara baru, satu pengusaha aktif terhadap lingkungan pelabuhan serta awak media.
“Kalau saya mau seperti apa perbaikan ini, mogo ayuk. Jadi begini semuanya harus dimuawarahkan sehingga benar tidak ada lagi yang kenak dampaknya. Bisa saja langsung saya buat sesuai perintah pak Sudin tapi kira-kira Taya dulu yang lain pas atau tidaknya buat drenase,” kata Acai dua Minggu lalu.
“Jadi kalau tiap hari untuk sementara got-got didepan, disamping sementara baru sebatas saya bersihkan. Lagi-lagi kalau saya sendiri kapan mau dikerjakan sepak kita siap,” imbuhnya
Masih persolan sama ketua Kelompok Sadar (Kopdar) peduli pelabuhan Muara Baru membenarkan persoalan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa tiga perusahan tidak belum memperbaiki drenase.
“Perusahaan pengolahan ikan, (gudang cold storage) belum mengadakan perbaikan drenase susuai kemarin ditunjuk harapan DPR,” ujar Toha
“Kalau pihak pengelolah benar, seharusnya hal ini segera dilaksanakan tampa nunggu. Karena apa! persoalan ini sudah cukup lama sekali, sudah sewajarnya harus ada pembenahan,” ucapnya
Banyaknya permasalahan dipelabuhan serta banyak pertanyaan akan dilontarkan pihak Perum Perindo, alhasil lagi-lagi diriktur utama tidak ada dilokasi.
,”Kali ini direktur utama pak Sigit saat ini sedang ke kantor Perinus. Jadi kalau mau ketemu direktur harus janjian terlebih dahulu,” kata Scurity dengan menyebut Nama Ulan. (ror)