Timredaksi.com – Sebanyak 35 tewas orang dalam 3 kendaraan yang hangus terbakar di Kota Hpruso di negara bagian Kayah timur, Myanmar pada Jumat (24/12/2021) malam.
Pelaku pembakaran terhadap 2 truk dan satu minivan itu adalah Tentara Junta Militer Myanmar.
Dikutip dari SCMP, Amnesty Internasional mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi di lokasi kejadian, bahwa 35 orang termasuk anak-anak dan wanita yang berada di atas kendaraan itu dibakar dan dibunuh oleh militer pada 24 Desember.
Data satelit juga menunjukkan kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 (06.30 GMT) pada hari Jumat di Hpruso, sebut keterangan itu.
Sementara itu, seorang anggota pasukan pemberontak Front Pembela Rakyat mengatakan,
Mereka menemukan kendaraan itu Sabtu (25/12/2021) pagi, setelah mendengar militer penghentian dan penyerangan beberapa kendaraan di Hpruso pada hari Jumat.
“Ketika kami pergi untuk memeriksa ke daerah itu pada Sabtu pagi, kami menemukan mayat dibakar di dua truk. Kami menemukan 27 mayat,” katanya kepada AFP tanpa menyebut nama.
“Kami menemukan 27 tengkorak,” kata saksi lain yang tidak mau disebutkan namanya.
“Tapi ada mayat lain di truk itu, yang telah terbakar berkeping-keping sehingga kami tidak bisa menghitungnya.”
Sementara itu, militer Myanmar membantah tuduhan tersebut.
Seorang juru bicara junta mengatakan bentrokan pecah di Hpruso pada hari Jumat setelah tentara menghentikan tujuh mobil yang mencurigakan.
“Dalam bentrokan itu, tentara menewaskan sejumlah orang yang melakukan perlawanan,”sebut juru bicara Militer Myanmbar Zaw Min Tun, tanpa memberikan rincian.
Pemerintah Junta Militer Myanmar sendiri saat ini terus melakukan tindakan represif,
Tentara memburu aktivis prodemokrasi dan pasukan pemberontak yang saat ini terus bergerilya di kawasan hutan dan kampung-kampung.
Dalam perburuan itu, tentara tak segan-segan membunuh warga yang diduga pemberontak secara keji.
Awal bulan ini, junta Militer Myanmar juga menuai kecaman.
Tentara negara itu menangkap 11 penduduk desa, termasuk anak-anak di wilayah Sagaing, lalu membakar mereka hidup-hidup.
(Salsa/Tibunpekanbaru)