FeaturedNews

LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10 Bekerjasama Dengan Universitas Trunojoyo Madura

67
×

LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10 Bekerjasama Dengan Universitas Trunojoyo Madura

Share this article

Timredaksi.com, Bangkalan – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) dan LTM PBNU kembali menggelar kegiatan Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat angkatan ke-10 pada Sabtu (10/5/2025), bertempat di Aula Syaikhona Kholil, lantai 10 kerjasama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kegiatan ini diikuti sebanyak 120 peserta para dari empat kabupaten di Madura.

Ketua LD PBNU, KH. Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab), dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dirancang sebagai pelatihan teknis, tetapi juga sebagai ikhtiar strategis untuk memberikan jaminan kualitas kepada masyarakat atas kapasitas para imam dan khatib Jumat di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“Tujuan dari standardisasi ini adalah untuk memastikan bahwa para imam dan khatib memiliki kemampuan dan kompetensi yang memadai. Mereka tidak hanya mampu secara teknis, tetapi juga matang secara keilmuan dan akhlak,” ungkapnya.

Gus Aab menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana pemantapan bagi para peserta, untuk terus mengasah kemampuan serta memperkaya wawasan keislaman mereka. Menurutnya, kompetensi yang dimaksud bukan sekadar kemampuan berceramah, tetapi juga menyangkut sikap dan etika dalam menyampaikan pesan dakwah.

Baca Juga  Aktor Hollywood Saksikan Charlie dan Katleen Dilepasliarkan di Perairan Laguna Wayag Raja Ampat

“Para dai harus mampu menyampaikan pesan dengan santun, sejuk, dan meneduhkan. Dakwah bukan untuk mencaci, memprovokasi, atau menyulut kemarahan. Tapi mengajak, bukan mengejek; membina, bukan menghina; membela, bukan mencela,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin, Jember, itu.

Ia juga menekankan pentingnya kemampuan public speaking serta literasi yang baik bagi para pendakwah, terutama di era media sosial yang serba terbuka dan cepat. Kualitas komunikasi, menurutnya, harus terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman.

“Standardisasi ini penting agar pesan dakwah benar-benar sampai dan tidak disalahpahami. Dai NU harus tampil dengan kualitas narasi dan bahasa yang luhur serta mampu menjaga martabat dakwah di ruang publik,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Safi, MH., menyampaikan apresiasinya kepada LD PBNU atas kepercayaan menjadikan UTM sebagai tuan rumah kegiatan ini.

“Kami merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan ini. Ini adalah bentuk penghargaan sekaligus tanggung jawab moral bagi kami,” ujarnya.

Dr. Safi sejalan dengan pandangan Gus Aab, bahwa standardisasi kompetensi imam dan khatib sangat penting untuk menjaga persatuan umat, khususnya dalam konteks kehidupan beragama yang majemuk dan dinamis saat ini. “UTM sebagai kampus dengan Fakultas Keislaman merasa bertanggung jawab untuk turut serta mencetak khatib-khatib yang moderat dan mampu merawat kerukunan. Karena faktanya, masih ada ceramah-ceramah yang menyelipkan ujaran kebencian, dan ini harus kita benahi bersama,” tutupnya.

Baca Juga  Awal Tahun, Istri di Aceh Besar Ramai-ramai Gugat Cerai Suami

Turut hadir sebagai Narasumber dan Asesor Pusat dari LD PBNU dan LTM PBNU: KH. Nurul Badruttamam Sekretaris LD PBNU, KH Abdul Hamid Aly, KH. Ahmad Shaleh Amin, KH. M. Faiz Nasir, KH. Tsabit Latief, dan Ustad Fani Ruusul Masail.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *