Timredaksi.com, Jakarta – Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mengapresiasi langkah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang memilih mengembalikan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar 70 Triliun, anggaran yang dikembalikan dikarenakan tidak dapat terserap untuk program MBG tahun 2025.
Koordinator FGMI Muhamad Suparjo SM mengatakan, langkah yang diambil oleh Kepala BGN untuk mengembalikan dana MBG 70 Triliun merupakan langkah yang bijaksana dan bentuk profesionalisme dari Kepala BGN, karena lebih memilih mengembalikan angaran yang tidak terserap daripada menghamburkannya.
“Kami sangat apresiasi Kepala BGN, karena lebih memilih mengembalikan dana MBG sebesar 70 Triliun daripada menghamburkannya. Menurut kami sangat bijak dan profesional ya Pak Dadan Hindayana sebagai Kepala BGN,” kata Koordinator FGMI Muhamad Suparjo SM dalam keterangan persnya, Senin (20/10/2025).
Lebih lanjut, Suparjo mengungkapkan kebijakan dari Kepala BGN untuk mengembalikan dana MBG merupakan hal yang jarang dilakukan oleh kepala lembaga lain. Pasalnya, kebiasaan dari lembaga pemerintah menghamburkan anggaran yang tidak terserap pada kuartal empat atau akhir tahun.
“Biasanya kan kalau anggaran masih banyak yang nganggur itu dihamburkan atau dihabiskan untuk kegiatan yang tidak begitu penting, tapi Kepala BGN lebih memilih mengembalikannya ke negara. Menurut saya itu luar biasa,” ungkap Suparjo.
Tindakan yang dilakukan Dadan Hindayana sebagai Kepala BGN juga dapat pujian dari Presiden Prabowo. Menurut Prabowo, perilaku Dadan sebagai Kepala BGN adalah sejarah. Sebab biasanya, para pejabat memilih menghabiskan uang mendekati akhir tahun. Tapi tidak dengan Dadan, ia lebih memilih mengembalikan anggaran negara untuk MBG sebesar 70 Triliun.
Hal itu dikatakan Presiden Prabowo dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).
“Presiden Prabowo memuji Dadan Hindayana sebagai Kepala BGN karena kinerjanya yang sangat profesional. Hal itu perlu menjadi contoh untuk para pejabat pemerintah, agar anggaran negara selalu terserap dengan semestinya dan bermanfaat bagi rakyat,” tutup Suparjo.