FeaturedNews

Guspardi Soroti Praktek Politik Uang Berakibat Cacatnya Pesta Demokrasi

273
×

Guspardi Soroti Praktek Politik Uang Berakibat Cacatnya Pesta Demokrasi

Share this article

Timredaksi.com – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus menyoroti adanya praktek politik uang, yang dilakukan mulai dari partai politik, tim kampanye maupun calon anggota legislatif (caleg). Pasalnya praktek tersebut bisa mencdrai kontestasi Pemilu 2024.

“Sistem pemilu legislatif dengan sistem proporsional terbuka yang diberlakukan pada pemilu 2024 dikhawatirkan banyak pihak masih akan marak terjadinya praktek poltik uang,” kata Guspardi Senin, 19/6/2023.

Lebih lanjut anggota komisi II DPR RI mengingatkan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga lebih intens dan memperketat pengawasan terhadap dugaan politik uang. Ia menilai tidak ada kemungkinan bila Bawaslu lengaah praktek tersebut bisa terjadi.

“Karena potensi kecurangan pemilu berupa politik uang ini bisa dikontribusikan oleh perilaku kompetisi pragmatis, di tengah suasana kompetisi yang sangat kompetitif. Jika politik uang dibiarkan akan berakibat cacatnya pesta demokrasi lima tahunan,” ungkapannya.

“Jagan sampai politik uang jadi membudaya. Saya harapkan masyarakat sebagai pemilik suara dalam pemilu mendatang, tidak mencoblos caleg yang melakukan politik uang. ‘Tolak Uangnya dan Jangan pilih orangnya,” imbuhnya.

Baca Juga  Mengukur Kemampuan Daya dan Performa Engine Pasca Overhaul

Anggota Baleg DPR RI menyebut praktik politik uang menjadi corong utama pemicu munculnya pemimpin yang korup dan tidak pro terhadap rakyat. Ia berharap istilah atau jargon ‘Ambil uangnya, jangan pilih orang’ juga harus di hilangkan dari stigma dimasyarakat.

‘Bisa saja caleg yang terpilih karena politik uang akan mengatakan bahwa hubungannya dengan konstituen sudah selesai, sudah lunas. Karena apa? Dia sudah membayar sejumlah uang,” tandasnya.

Persoalam politik uang juga kata Guspardi Mahkamah Konstitusi (MK) menolak keras adanyasesuai dengan materi yang diajukan pemohon terhadap sistem proporsional terbuka.

“Intinya bagaimana semua pihak dapat mencegah dan menghindari politik uang dalam prosesi Pemilu. Jadikanlah politik uang itu menjadi musuh bersama baik oleh parpol, tim sukses dan caleg maupun masyarakat,” pungkasnya (ror)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *