Timredaksi.com, Jakarta – Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengultimatum Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Melalui Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mereka memberikan dua pilihan kepadanya.
Menurut Herzaky, Moeldoko harus memilih antara meminta maaf atau siap-siap untuk kehilangan nama baik dan harga diri.
“Saat ini, semua kembali ke KSP Moeldoko, beliau punya dua pilihan, pertama, menghentikan semua ambisinya untuk mengambil alih Partai Demokrat, mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada seluruh kader Partai Demokrat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Herzaky mengaku yakni masih ada ruang perbaikan bagi siapapun yang telah melakukan kesalahan atau kekhilafan.
Kemudian, Herzaky juga menyinggung terkait kubu Moeldoko yang menempuh jalur hukum dan konstitusi demi merebut Partai Demokrat.
Menurutnya, jika itu benar terjadi, maka bukan hanya materi harta saja yang akan hilang, namun juga harkat martabat diri sendiri dan keluarga.
“Pilihan kedua, KSP Moeldoko melanjutkan ambisinya dan siap-siap kehilangan, bukan saja uangnya tetapi juga nama baik dan kehormatannya,” tandasnya.
Kemudian, Herzaky juga mengaku bahwa pihaknya bersama Tuhan dan dukungan rakyat yakin akan dapat memenangkan proses hukum tersebut.
Herzaky menyampaikan pernyataan tersebut dalam Keterangan Pers Partai Demokrat pada Minggu (3/10/2021).
Keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat itu bertema ‘Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril’.
Saat ini, Partai Demokrat kubu AHY sendiri sedang berperkara dengan kubu KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko dan masih dalam proses persidangan.
(Salsa/Nes) .