FeaturedKesehatanNews

Curiga Ada Ambulans Kosong Meraung-raung? Ini Saran Relawan COVID-19

792
×

Curiga Ada Ambulans Kosong Meraung-raung? Ini Saran Relawan COVID-19

Share this article

Jakarta – Seiring lonjakan kasus COVID-19 RI, beredar simpang siur soal ambulans kosong berseliweran di lingkungan tempat tinggal warga untuk menakut-nakuti. Memang benar, ambulans kosong tersebut benar-benar ada. Namun diluruskan, ambulans tersebut berseliweran bukan untuk menakut-nakuti, melainkan memang ada tujuan tertentu.

Seorang relawan sopir ambulans COVID-19, Antonius menjawab kegelisahan netizen. Melalui utas di akun Twitter-nya @CristantoDN, Antonius meluruskan, ambulans kosong yang menyalakan sirine ketika melaju di kawasan tempat tinggal warga bertujuan menjemput jenazah atau pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan darurat, misalnya karena sesak napas.

BACA JUGA:

Kabar Duka, IDI Catat 545 Dokter dan 445 Perawat Gugur Selama Pandemi Corona

“Ya kami nyalakan sirene supaya keluarga atau tetangga si sakit mendengar ambulans sudah datang dan mengarahkan kru kami ke rumah yang bersangkutan. Itu sangat menghemat waktu dan mungkin sangat berarti bagi beliau yang bertarung nyawa dengan COVID,” tulisnya, dikutip atas izin yang bersangkutan, Minggu (18/7/2021).

Terkait ambulans yang melaju berombongan, Antonius menjelaskan, hal tersebut disebabkan terdapat 3 jenis kru ambulans, yakni untuk pemulasaran dan pembersihan, serta dekontaminasi lingkungan.

Baca Juga  Identitas Keislaman yang Menyesatkan atas Pernikahan Dini dan Perdukunan

Ketika jenazah sudah masuk peti dan siap dimakamkan, hanya 1 sopir ambulans dan jenazah saja yang boleh ada dalan ambulans. Kru lain tidak boleh masuk ada ambulans yang sama, sehingga harus berdempetan duduk di ambulans lainnya.

BACA JUGA:

Polisi Ungkap Prostitusi Online di Aceh, Buka Jasa Sejak Pandemi Covid-19

Harus apa kalau warga curiga ambulans ‘bohongan’?

Antonius menegaskan, ambulans kini adalah kebutuhan, bukan gagah-gagahan. Ia mengingat masyarakat, orang-orang yang kini bekerja dalam ambulans COVID-19 adalah para relawan yang sebenarnya bukan sopir ambulans, melainkan dosen, karyawan, ustadz, petugas Satgas COVID-19, dan lain-lain.

BACA JUGA:

Berawal Kepergok Pramugari, Penumpang Pesawat Jakarta-Ternate Positif Covid Palsukan PCR

“Kalau ada ambulans mencurigakan, dihentikan saja dan ditanya tujuannya kemana, cari siapa. Biar semua jelas. Siapa tau bawa batu atau parang dan kelewang. Kalau terindikasi kriminal, laporkan ke Polsek atau babinsa,” pungkasnya. (Salsa/Detikcom)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *