Timredaksi.com – Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei nasional bertema Capres-Cawapres Potensial 2024: Persepsi Publik Terhadap Klaster Figur. Survei dilaksanakan pada 1 7 Mei 2021 di 34 provinsi di Indonesia dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 1000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Berikut ini adalah poin-poin temuan survei :
Kesimpulan
Nama Prabowo Subianto (14,0%), Agus Harimurti Yudhoyono (13,2%), A. Muhaimin Iskandar (10,2%) merupakan figur dari klaster Pimpinan Partai yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Airlangga Hartarto (9,2%), Puan Maharani (8,0%), Surya Paloh (7,7%), Ahmad Syaikhu (6,7%), Suharso Monoarfa (3,5%) dan Zulkifli Hasan (3,5%). Sisanya 24,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Ganjar Pranowo (21,4%), Anies Baswedan (19,9%), Ridwan Kamil (10,4%) merupakan figur dari klaster Kepala Daerah yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Khofifah Indar Parawansa (10,2%), Edy Rahmayadi (7,9%), Murad Ismail (3,0%), Zulkifliemansyah (2,5%), I Wayan Koster (2,5%) dan Isran Noor (2,3%), Wahidin Halim (1,3%) dan Sutarmidji (1,0%). Sisanya 17,6% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Sandiaga Uno (13,5%), Erick Thohir (11,9%), Nadiem Makarim (10,9%) merupakan figur dari klaster Menteri yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Tri Rismaharani (10,3%), Moh. Mahfud MD (9,2%), Sri Mulyani (6,8%), Syahrul Yasin Limpo (6,0%), Yaqut Cholil Qoumas (4,7%), A. Halim Iskandar (4,7%) dan Johnny G Plate (3,4%). Sisanya 18,6% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Gatot Nurmantyo (13,9%), Hadi Tjahjanto (10,4%), Luhut Binsar Panjaitan (10,1%) merupakan figur dari klaster TNI yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Doni Monardo (9,7%), Dudung Abdurachman (8,9%), Moeldoko (8,8%), Andika Perkasa (7,5%), dan Yado Margono (5,7%). Sisanya 25,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Tito Karnavian (24,9%), Budi Gunawan (14,1%), Listyo Sigit Prabowo (8,4%) merupakan figur dari klaster POLISI yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Idham Aziz (7,4%), Boy Rafli Amar (5,9%) dan Agus Andrianto (3,2%). Sisanya 36,1% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Said Aqil Siradj (19,4%), Haedar Nashir (19,1%), Abdul Somad Batubara (16,1%) merupakan figur dari klaster Tokoh Agama yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Abdul Muti (7,3%), Nasaruddin Umar (6,8%), Din Syamsuddin (6,1%), Yahya Cholil Staquf (5,0%), Muhammad Luthfi bin Yahya (4,2%). Sisanya 16,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Arif Satria (8,6%), Ali Masykur Musa (8,2%), Komaruddin Hidayat (7,3%) merupakan figur dari klaster Akademisi-Teknokrat yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Rizal Ramli (7,1%), Nadirsyah Hosen (6,2%), Rhenald Kasali (5,6%), Ari Kuncoro (5,2%), Saldi Isra (4,8%), Panut Mulyono (2,7%), Yudian Wahyudi (1,4%). Sisanya 42,9% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Nama Choirul Tanjung (22,4%), Hary Tanoesoedibyo (18,8%), Hariyadi B Sukamdani (5,7%) merupakan figur dari klaster Pengusaha yang paling layak jadi capres-cawapres 2024, disusul nama Hutomo Mandala Putra (5,0%), Gita Wirjawan (4,9%), Rosan P Roeslani (3,6%), Rachmad Gobel (2,9%), Hasyim Djojohadikusumo (2,1%), Mardani H Maming (1,2%), dan Rusdi Kirana (0,9%). Sisanya 32,5% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Jika Pemilu dilakukan saat ini, PDI Perjuangan (19,6%), Partai Gerindra (14,9%), Partai Golkar (10,4%), PKB (9,7%), Demokrat (7,9%), NasDem (6,7%), PKS (5,2%) merupakan partai yang masuk tujuh besar mendapatkan tingkat keterpilihan paling tinggi. Sementara Jika Pilpres dilakukan saat ini, Prabowo Subianto (12,5%), Ganjar Pranowo (11,3%), Anies Baswedan (9,3%), Sandiaga Uno (8,3%), AHY (6,4%), Ridwan Kamil (5,9%), dan Khofifah Indar Parawansah (3,9%) merupakan tujuh figur yang paling tinggi elektabilitasnya.
Rekomendasi
Temuan survei nasional ini menyimpulkan bahwa terkait kontestasi Pilpres 2024 belum ada figur dengan elektabilitas dominan dan eksponensial. Hampir semua figur tingkat keterpilihannya saat ini angkanya masih di bawah 15%. Sementara di saat yang sama ada undecided voters sebanyak 22,2%. Artinya, sebagian besar masyarakat ada kecenderungan masih menunggu figur baru yang muncul atau juga dapat diartikan bahwa sebagian masyarakat belum terlalu fokus memikirkan urusan pilpres.
Karena posisi capres belum ada yang unggul secara dominan, jadi setiap anak bangsa yang punya modal rekam jejak mumpuni, kapatitas dan integritas teruji punya kesempatan yang sama untuk maju. Tentu dengan catatan mendapatkan dukungan partai karena dalam kontestasi pilpres partai menjadi satu-satunya kendaraan dan instrumen seseorang dapat mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres.
Lebih lanjut, temuan survei nasional inikhususnya temuan capres-cawapres potensial 2024 berdasarkan klaster figurdapat menjadi daftar menu bagi partai politik untuk melihat siapa putra-putri terbaik bangsa dengan tingkat penerimaan publik paling baik. Ini penting sebagai modal parpol menjaring figur yang hendak diusung, baik melalui mekanisme konvensi partai ataupun mekanisme lainnya.