FeaturedNews

Bumi Diambang Kiamat, Ilmuwan Berikan Fakta Mengejutkan

683
×

Bumi Diambang Kiamat, Ilmuwan Berikan Fakta Mengejutkan

Share this article

Timredaksi.com – Kehidupan manusia dan makhluk bumi lain kini terancam dalam kepunahan. Hal ini dikemukakan oleh para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) memperingatkan perubahan iklim mendorong lautan di ambang kehancuran. Dengan kondisi ini, ilmuwan memerkirakan 99,9 persen semua kehidupan di bumi akan musnah. Seperti diberitakan Sindonews.com.

Kekhawatiran ilmuwan juga terkait dengan nasib kehidupan di bumi akan seperti zaman dinosaurus dimana kepunahan kehidupan di bumi dimulai dari hantaman asteroid raksasa. Namun kepunahan massal kali ini lebih banyak disebabkan dari faktor kesalahan manusia sendiri.

Daniel Rothman ahli Geofisika MIT mrnjelaskan, aktivitas manusia berpotensi mengganggu siklus karbon global dan memicu bencana ekologis selama 10.000 tahun. Ilmuwan sebelumnya telah berbicara tentang ramalannya yang mengerikan, dan menurut perkirakaan Rothman itu bisa terjadi pada akhir abad ini.

Dalam satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, Rothman menganalisis perubahan siklus karbon selama 540 juta tahun terakhir, termasuk lima kepunahan massal terakhir.

Berdasarkan penelitiannya, Profesor Rothman mengklaim Bumi bisa berada dalam periode ‘kegelapan’ pada tahun 2100. “Ini menyebabkan bencana di seluruh planet yang bisa berlangsung hingga 10.000 tahun,” katanya dikutip Express, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga  Siti Marifah Ma’ruf Amin Jalani Ibadah Umrah Bersama Fadar Tour, Gapai Nikmat Ibadah

Siklus karbon adalah proses pergerakan karbon antara biosfer, pedosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer planet ini. Bersama dengan siklus air dan siklus nitrogen, proses ini adalah kunci untuk mempertahankan kehidupan di Bumi.

Sekarang, ilmuwan MIT prihatin dengan jumlah karbon yang terkandung di lautan sebagai akibat dari emisi gas rumah kaca buatan manusia. Terlalu banyak karbon di lautan membuat air menjadi terlalu asam dan berpotensi tidak ramah bagi banyak spesies.

Menurut Profesor Rothman, setidaknya empat dari lima kepunahan massal masa lalu telah dikaitkan dengan peningkatan laju perubahan siklus karbon . Sekarang, manusia terlalu banyak menghasilkan karbon ke atmosfer sehingga peristiwa geologis masa lalu akan terjadi dalam waktu singkat.

Profesor Rothman memperkirakan ambang batas karbon di lautan adalah sekitar 300 gigaton per abad. Sedangkan beberapa perkiraan menunjukkan bahwa Bumi menambah hingga 500 gigaton pada tahun 2100.

“Apa yang kita lihat hari ini sangat serius; namun, saya tidak tahu seberapa banyak yang diperlukan untuk membawa kita ke titik kritis yang akan menciptakan bencana global bagi ekosistem global,” katanya.

Baca Juga  Oknum Dishub Dituding Arogan dalam Penindakan di Lapangan, Minta Evaluasi Terhadap Kinerja Petugas

Masalah utama saat ini, menurut ahli, adalah membatasi manusia mencemari lingkungan dan mencari cara untuk menurunkan kadar karbon dioksida di atmosfer.

(Intan)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *