AgamaFeaturedNews

Biaya Umrah Diprediksi Naik Tiga Kali Lipat

473
×

Biaya Umrah Diprediksi Naik Tiga Kali Lipat

Share this article

Jakarta, Timredaksi.com — Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia sempat menghentikan sementara waktu prosesi ibadah umrah. Kini, Arab Saudi mengumumkan mulai mengizinkan jamaah internasional untuk melaksanakan ibadah umrah mulai 10 Agustus 2021 mendatang, yang bertepatan dengan tahun baru Islam 1443 H. Tentunya dengan penerapan protokol standar kesehatan.

Selain itu, Arab Saudi juga mengumumkan bahwa pihaknya telah membuka kembali tempat-tempat suci Islam untuk melakukan ibadah umrah setelah akhir musim haji.

Arab Saudi juga mengizinkan semua negara untuk mengirim penerbangan langsung. Namun, ada beberapa negara yang diwajibkan melakukan karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Kerajaan.

Negara-negara tersebut terdiri dari India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon.

Adapun persyaratan lain yang wajib dipenuhi yaitu vaksinasi penuh atau telah menerima 2 dosis vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.

Dengan adanya kebijakan yang diberikan oleh Arab Saudi bagi jamaah umrah Indonesia, maka jamaah Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk menjalankan ibadah umrah. Namun, jika menelisik kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi, maka biaya yang harus dikeluarkan jamaah akan lebih besar.

Baca Juga  Sudah Inkrachf, Dualisme Kepengurusan AMPHURI Selesai

”Akan ada penurunan jamaah, biaya juga jadi tiga kali lipat. Jadi contohnya harga paket yang awalnya Rp20 juta bisa hampir Rp60 juta. Kita masih ada hidden cost di situ. Pergi misal sakit Covid di sana, jadi biaya tambahan lagi,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Bungsu Sumawijaya, seperti dikutip hajinews.id, Kamis (5/8/2021).

Menurut Bungsu, kenaikan biaya umrah 1443 H dikarenakan ada persyaratan penyelenggaraan khusus yang harus dipenuhi selama pandemi Covid-19.

Untuk kemungkinan jamaah yang berangkat, pihak Amphuri mencoba kirim sekitar satu sampai dua grup untuk tahun ini. Karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Arab Saudi memberi keringanan dalam persyaratan.

Sedangkan mekanisme pelaksanaan umrah, Bungsu mengatakan bahwa dengan satu sampai dua grup itu yang akan berangkat adalah pemilik atau petugas travelnya. Hal itu karena untuk melakukan antisipasi bagaimana keadaan dan kondisi untuk jamaah ke depannya.

“Kemungkinan besar seperti kejadian awal pandemi yang berangkat pemilik atau petugas travel, jadi bisa mela­kukan antisipasi untuk jamaah ke depannya,” ujarnya.

Baca Juga  UP PKB PULOGADUNG DAPAT PENGHARGAAN PENYELENGGARA PENGUJIIAN KENDARAAN MOTOR TERBAIK

Pihak Amphuri juga melakukan pendampingan yang jelas pada pelaksanaan, mulai dari proses pendaftaran hingga balik ke Tanah Air.

”Hanya memang kita tetap mengharapkan keringanan dari Arab Saudi untuk protokol kesehatan dan prosedur sehingga tidak usah karantina 14 hari di negara transit. Jadi waktu lebih singkat dan segi biaya tidak naik tinggi,” pungkasnya. (Salsa)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *