Jakarta, Timredaksi.com – Masa pandemi Covid-19 telah menandai adanya masa suram dalam kehidupan umat manusia, lantaran penyakit ini telah menulari dan membunuh jutaan manusia di seluruh dunia.
Di Indonesia, selama masa pandemi juga banyak tokoh agama baik Kyai maupun Habaib wafat, meskipun tidak semuanya disebabkan karena covid-19. Namun ini telah membuat Bintang Muda Indonesia (BMI) merasakan duka yang mendalam.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum BMI, Farkhan Evendi. Ia menyebut, wafatnya para tokoh tersebut membuat banyak orang merasa kehilangan. Kerena pada situasi seperti ini, saatnya umat sedang membutuhkan nasehat dan bimbingan dari mereka.
“Kehilangan para pemuka ilmu agama adalah hal yang berat. Terlebih disaat umat masih banyak yang membutuhkan nasehat serta bimbingan dari mereka dalam memahami ilmu agama. Disamping itu, ulama dibutuhkan karena situasi sosial yang makin berat dan tidak sehat. Ulama dan habaib sering menjadi tempat umat mencari pertolongan, perlindungan dan mencari solusi hidup,” ujar Farkhan
Atas nama BMI, Farkhan mendoakan agar seluruh elemen umat dikuatkan dalam menghadapi pandemi covid-19. Ia juga berharap agar pandemi ini cepat berlalu.
“Kami berharap Ulama dan elemen umat bersatu melawan pandemi covid-19 yang terasa semakin berat kita lewati, bersamaan dengan banyaknya Habaib dan Kyai yang wafat di masa pandemi ini,” katanya.
Farkhan juga menghimbau agar kader BMI meningkatkan kewaspadaan terhadap covid-19 serta tetap memohon perlindungan kepada Tuhan agar senantiasa diberi kekuatan untuk saling membantu sesama dan diberi keselamatan disetiap langkahnya.
“Disamping tetap waspada dan mengikuti protokol covid,
kita sebagai bangsa yang beriman harus betul-betul memohon pertolongan pada Allah agar diberikan kekuatan menghadapi keadaan semacam ini, diberi keselamatan dan tetap sanggup berbuat yang terbaik. Membantu yang lemah dan membutuhkan,” turur Farkhan.
Farkhan juga berharap, agar di masa pandemi ini segenap elemen bangsa terus mencari peluang untuk bangkit di berbagai leading sektor.
“Kita memasuki masa dimana kita tak tahu kapan covid-19 ini akan berakhir, tentu yang utama diperlukan untuk menghadapi masa berat ini adalah doa para Kyai dan Habaib. Setelah itu peluang memanfaatkan ekonomi digital dan kerja-kerja inovatif kalangan intelektual menemukan pendeteksi virus maupun obat untuk membendung laju virus ini,” terang Farkhan.