Jakarta, Timredaksi.com – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi polemik sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio.
Namun, hingga jatuh tempo pencairan, putri Akidi Tio yang bernama Heriyanti masih belum menyerahkan sumbangan tersebut.
Saat ini Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan hoaks dana sumbangan tersebut.
Menanggapi hal itu, Fernando menilai polemik ini merupakan kelalaian dari Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.
“Karena tidak lebih dulu melakukan investigasi terhadap kebenaran sumbangan,” kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (3/8).
Padahal, jumlah sumbangan secara kasat mata sebenarnya sudah sangat fantastis.
Dengan jumlah yang fantastis itu, kepolisian daerah Sumsel itu harusnya melakukan penelusuran soal kebenaran dana dan bahkan sumber dana sumbangan.
“Kapolda Sumsel layak diganti karena sudah membuat kegaduhan akibat kelalaiannya,” katanya.
Fernando mengatakan, bagi pihak yang ingin membantu pemerintah, tentu sangat dipersilakan.
Namun, bantulah semampunya saja dan jangan membuat kegaduhan baru dengan motif memberikan sumbangan. (Salsa/GenPi)
Response (1)