FeaturedNews

Warga Tagal Alur, Kembali Ngadu ke Gubernur DKI, Buntut Camat, Lurah, RW, Tidak Komitmen 

325
×

Warga Tagal Alur, Kembali Ngadu ke Gubernur DKI, Buntut Camat, Lurah, RW, Tidak Komitmen 

Share this article

Jakarta, – Dua warga perumahan taman kencana Rt.001, Rw.014 tegal alur, kalideres, jakarta barat, kembali mengadu ke Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Harton soal penyelesaian akses jalan umum lokasi jl. Verbenia II Blok D.

Mereka kembali menyampaikan aspirasi dengan bersurat ke Pj. Gubernur dan Walikota, terkait upaya Kecamat Kalideres, Kelurah Tegal Alur menyelesaikan pertikaian.

Suhari mengatakan persolan jalan kembali berlarut, ketika pergantian jabatan Camat dan lurah, kini keputusan mengambang yangasih abu-abu. Ia minta pihak terkait menjalankan kesepakatan saat Camat dan Lurah lama yaitu pagar baru dibuat dan pagar lama dibongkar.

“Ketika pagar baru sudah bisa beroperasi dengan baik. Namun pada kenyataanya, sampai saat ini tidak kunjung dibongkar dan jelas membuat kerisauan,” kata Suhari di kantor Gubernur Jakarta Pusat Senin, 23/10/2023.

Lebih lanjut Suhari minta agar pagar lama dibongkar, karena pagar baru sudah beroperasi dengan sangat baik. Ia menyebut jangan membuat alasan-alasan tentang keamanan hanya merendahkan tupoksi kepolisian yang sangat mampu, menjaga dan memelihara keamanan.

Baca Juga  Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Enam Tokoh

“Sebagai warga, sangat tidak etis untuk mencitrakan bahwa lingkungan perumahan tidak aman karena itu merugikan citra Pemkotamadya dan Pemda DKI Jakarta sekaligus aparat keamanan,” ujarnya.

Terakhir dalam penyampaian aspirasinya, yang cukup lama, berlarut-larut ini dikarenakan kesepakatan bersama sebelumnya tidak dikonkretkan pejabat baru.

“Saya meminta agar persoalan diselesaikan secara tuntas, dengan membongkar pagar lama sebelum menambah keresahan warga” tandasnya.

Suhari menilai alasan ketua rukunnya, kekeh pada keamanan warga kencana RT001, RW.014 Tegal Alur. Ia menganggap tugas dari kepolisian di semua wilayah yang menjamin.

“Keamanan lingkungan pastinya ada sekuriti dan kepolisian. Bukan tupoksi pihak RW yang membuat alasan-alasan keamanan. Jika lingkungan tidak aman, maka dapat dilakukan siskamling dan bergantian,” urainya.

“Seharusnya kan begitu, bukan harus bayar orang puluhan juta untuk keamanan jika pagar dibongkar (ada yang menyuarakan) hal ini sangatlah menyimpang,” imbuhnya.

Pada rapat tersebut kata Suhari, kembali dilarikan ke persoalan baru yakni Fasos dan Fasum belum diserahkan ke pemerintah. Ia mengatakan dasar menyelesaikan persolan kesepakatan sudah disetujui, camat Kalideres, dan lurah Tegal Alur, sebelumnya.

Baca Juga  Bintik Besar Muncul di Matahari, Ini Dampaknya ke Bumi

“Saya merasa kaget dan ganjil bahwa pada rapat hari Rabu tanggal 19 Oktober 2023. pihak ASN kecamatan dan kelurahan melakukan rapat di kantor RW yang seharusnya dilaksanakan di kantor pemerintah,” kata Suhari pada awak Media, Senin 23/10/2023.

Suhari mengangap rapat di kantor RW itu jelas tidak objektif dikarnakan ada pihak yang tidak berkepentingan dihadirkan dalam rapat tersebut. Ia menilai mediasi camat dan lurah yang baru itu terkesan janggal.

“Saya bergapan RW014 membawa massa padahal, sebagai aparat pemerintah berkewajiban untuk menyelesaikan sesuai kewenangannya di kantor pemerintah dengan tidak memihak kepada siapapun,” tandasnya.

Selama berita diturunkan pihak kecamatan Kalideres dan kelurahan Tegal Alur dan ketua rukun warga belum bisa dikonfirmasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *