Timredaksi.com, Yogyakarta – Bagi Dicha Basrewan, menjadi Fashion Stylist atau orang yang mempersiapkan konsep tampilan dalam sebuah acara, tak melulu dalam kelancaran dan kemudahan.
Dicha sapaan akrabnya mengatakan, awal mula dirinya terjun ke duni Fashion Stylist yaitu berawal dari cita cita ingin menjadi designer. Namun terbatas dengan kemampuan menggambar, lalu ia mulai mempelajari ilmu tentang fashion akhir tahun ada yang namanya fashion stylist.
“Sejak kecil saya sudah suka memainkan mix and match baju pakai gambar dengan bongkar pasang,” kata Dicha menambahkan dengan gamblang.
Dirinya bercerita sering di anggap remeh kerjaan Fashion Stylist bagi yang belum tahu, hanya mungkin mengira kerjaannya milih baju doang.
“Padahal kita itu milih baju prosesnya panjang banget, dari pendalaman karakter pemakai, personality orangnya, menghubungkan designer , membuat konsep, dan gak semua orang paham akan itu,” bebernya.
Namun di luar hal tersebut, Dicha merasa senang, karena ini merupakan passion, jadi kerjanya enjoy aja, seneng bisa ketemu artis artis, dan model-model terkenal.
“Perjuangan itu butuh pengorbanan. Aku ngumpulin uang hasil gajian kantor untuk bikin portofolio, sewa baju, bayar makeup artis, studio foto, dan lain-lain. Karena zaman itu belum tahu istilahnya collabs, jadi semua masih pakai budget sendiri,” imbuhnya Dia.