News

BKS DPP Demokrat Bela SBY, Aria Bima Jangan Buat Hoaks

509
×

BKS DPP Demokrat Bela SBY, Aria Bima Jangan Buat Hoaks

Share this article

Timredaksi.com–Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra angkat bicara persoalan pernyataan dari sejumlah Politikus PDI-P terkait dengan pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Herzaky membeberkan bawah politikus dari partai banteng Aria Bima sebelumnya sudah pernah melakukan penjegalan melalui UU No.42 Tahun 2008 dengan ambang batas 20 persen.

“Mengapa malah Aria Bima membuat hoaks seakan-akan Pak SBY berupaya membuat dua pasang calon di 2009?” ujar Herzaky kepada dikutip WE, Kamis 21/9/2022.

Lebih lanjut Herzaky menipis tuduhan SBY melakukan kosulidasi kepada para kadernya tesebut.

“Pak SBY tidak pernah mengkonsolidasikan sukarelawannya, bolak-balik berkumpul dengan para pendukungnya ketika beliau masih berkuasa,” ungkapnya

“Bahkan, besan beliau menjadi cawapres saja di 2014, Pak SBY dan Partai Demokrat menyatakan netral, tidak mendukung salah satu pasangan calon,” imbuhnya

Herzaky menyebut agar Aria Bima tidak melakukan hal-hal yang membuat kegaduhan, dan diharpanya lebih objektif dalam menyatakan pendapat.

“Makin tua seharusnya makin bijak, bukan makin pelupa, apalagi melupakan sejarah. Yang sibuk playing victim itu teman-teman Aria Bima,” tegasnya.

Baca Juga  Sesalkan Wali Kota Bandung Resmikan Gedung ANNAS, Kemenag: Posisi Negara Harusnya Memoderasi

Menurut Herzaky, PDIP juga tidak pernah ikhlas dan selalu menuduh pihak lain curang lantaran kalah dalam dua kali Pilpres, yakni 2004-2009.

Sebelumnya politisi PDIP Aria Bima menilai pernyataan turun gunung yang disampaikan  SBY adalah bentuk kekhawatiran bahwa AHY belum dapat dukungan Parpol.

Ketua DPP PDIP tersebut bahkan mengatakan bahwa pernyataan SBY itu menggelikan, dan cerminan takut kalah sebelum bertanding.

SBY menyebut akan turun gunung dalam Pilpres 2024 karena menduga akan ada pengaturan, yang membuat hanya ada dua pasang Capres Cawapres di 2024.

“Kalau tidak mendapatkan koalisi untuk mengusung terus dikaitkan upaya jegal menjegal, konstruksi pak SBY harus diluruskan,” ungkap Aria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *