Jakarta_timredaksi.com–Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Persatuan (PKP) Gamal Asghar mengutrakan tepatnya pada Hari Pers Nasional (HPN), peranan jurnalis merupakan peran penting bagi Negara Kemerdekaan Repobulik Indonesia (NKRI).
“Sesuai dengan sejarah berdirinya PWI saat itu, beberapa tokoh wartawan menginisiasi suatu wadah untuk keterlibatan insan pers dalam menjaga bangsa dan negara ini setelah memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,” kata Gamal dalam penyampaian pada momentum HPN, Rabu (9/2/2022)
Dirinya menyampaikan seluruh komponen bangsa saat itu termasuk wartawan telah ambil bagian dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Kita lihat saat itu penjajah baik melalui agresi militer dan pembentukan negara ingin merongrong kemerdekaan kita. Di situlah para insan pers berkumpul dalam wadah PWI untuk berikrar mempertahankan kemerdekaan,” tuturnya
“Pada hakikatnya mereka adalah wartawan pejuang dengan karakter patriotisme dan semangat nasionalisme yang tinggi. Melalui pemberitaannya, mereka turut mempersatukan negeri ini,” sambungnya
“Kita betul-betul menjadikan teman-teman wartawan sebagai mitra kami. Maka dari itu momentum HPN tahun 2022 ini kami mengajak insan pers Indonesia untuk berjuang mempertahankan NKRI dan Pancasila serta kembali menjadi wartawan pejuang seperti di awal kemerdekaan dulu,” bebernya.
Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Yogyakarta itu menyatakan bahwa makna perjuangan dalam konteks saat ini bagi awak media ialah memberitakan sesuai fakta (bukan hoax) dan turut menjaga persatuan bangsa.
“Awak media saat ini harus menghindari hoax dan berita-berita yang memiliki tendensi kepada perpecahan bangsa, misalnya konten-konten yang mengandung SARA, radikalisme dan intoleransi,” tandas Gamal
Di akhir penjelasannya, pokok pungsi jurnalistik yang penuh perjuangan. Maka dari itu dirinya berharap agar kesejahteraan wartawan meningkat sesuai peraturan yang berlaku.
“Profesi wartawan merupakan profesi yang mulia dan penuh dengan risiko. Jika tidak diiringi dengan kesejahteraannya maka dapat berdampak luas terhadap pemberitaan yang dibuatnya. Pemberitaan menjadi tidak berimbang lagi dan bahkan bisa ke arah hoax. Jadi jangan sampai indepedendensi wartawan hilang karena kesejahteraannya berkurang,” pungkasnya.